Hari Ini Pendaftaran Capres, Gerindra Terus Rayu Ustaz Abdul Somad Untuk Jadi Cawapres Prabowo

Gonjang-ganjing sosok calon wakil presiden semakin memanas memasuki masa pendaftaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Editor: Teguh Prasetyo
Ustaz Somad dan Prabowo 

Sementara itu, Pencapresan PKS, Suhud Alynudin, menegaskan bahwa PKS tak membuka pintu untuk melakukan koalisi dengan kubu Jokowi.

Di sisi lain, PKS juga tak otomatis berkoalisi dengan Gerindra, jika kader PKS tidak diambil sebagai cawapres oleh Prabowo.

Jika hal itu terjadi, menurut Suhud, pihaknya akan menggelar Sidang Majelis Syuro untuk menentukan arah politik PKS.

"Untuk diputuskan sikap final PKS terkait koalisi," ujar Suhud, Kamis (2/8).

Suhud mengatakan, Prabowo memang sebaiknya memilih cawapres dari PKS, bukan dari partai lain.

Namun, penjajakan koalisi di poros Prabowo masih sangat alot. Koalisi Jokowi Di kubu Jokowi, sosok cawapres juga masih menjadi teka-teki.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dianggap melakukan manuver baru lewat pertemuan dengan puluhan kiai NU sebagai ancang-ancang bila Jokowi tak memberikan jatah cawapres.

Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding, membantah isu PKB akan membentuk poros ketiga bila keinginannya tak diwujudkan Jokowi.

Menurut dia, Cak Imin menemui para kiai dalam rangka membahas kejelasan posisi PKB bila Jokowi tak memilihnya menjadi cawapres.

Karding menyebut para kiai akan datang ke kantor PBNU untuk memberikan mandat agar mendukung Cak Imin sebagai pendamping Jokowi.

"Kesepakatan kami masih dorong JOIN, Jokowi-Cak Imin. Besok (hari ini) kiai-kiai mau datang ke PBNU kasih mandat soal Cak Imin. Kita usaha terus, waktu di Palembang, Cak Imin bilang 'soal pencalonan saya sebagai cawapres, itu saya serahkan ke Pak Jokowi', itu artinya keputusan politik sudah kita ambil," kata Karding, Jumat.

Karding menyebut PKB belum memiliki sikap lain untuk saat ini.

Ia pun tak mau berandai-andai dan memilih tidak menjawab kemungkinan bila Jokowi tak memilih Cak Imin.

Terpisah, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Jokowi sengaja belum mengumumkan cawapresnya.

Menurut dia, ini merupakan bagian dari strategi Pilpres 2019.

"Belum mengumumkan karena itu bagian dari strategi. Justru karena sudah terbangun trust (kepercayaan), maka calon bisa mengumumkan sampai pada menit terakhir," kata Hendrawan, Jumat.

Jokowi, kata Hendrawan, akan mengumumkan cawapresnya di detik-detik terakhir pendaftaran capres-cawapres di KPU, di mana pendaftaran mulai 4-10 Agustus 2018. (tribunnetwork)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved