Mulai Kekeringan, Warga Perumahan Bukit Kemiling Permai Beli Air Galon untuk Masak

Warga di beberapa tempat di Bandar Lampung mulai merasakan kekeringan air sebagai dampak musim kemarau.

Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Eka Ahmad Sholichin
Daria, warga Blok X Perumahan Bukit Kemiling Permai, (menunjukkan persediaan air galon untuk menghadapi musim kemarau. 

Pasokan Air Bersih

Pemkot Bandar Lampung telah menyiapkan air bersih sebanyak 5.000 liter per kecamatan untuk mengantisipasi kekeringan.

Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Tamam menjelaskan, di setiap kecamatan sudah tersedia tempat penampungan yang memuat air bersih berkapasitas 5.000 liter.

"Jangan khawatir. Kami akan memerintahkan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum Way Rilau) menyuplai air untuk kebutuhan masyarakat," katanya di ruang rapat wali kota, Rabu (8/8/2018).

Badri memastikan suplai air bersih tersebut gratis, tanpa pungutan uang. Namun, pihaknya mengimbau warga menghemat air untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sejauh ini, belum ada laporan kekurangan air bersih dari warga. Kalaupun ada kekeringan, dari RT, lurah, sampai camatnya harus peka," ujarnya.

Debit Air Turun 15%

Musim kemarau berdampak pada kondisi debit air PDAM Way Rilau, Bandar Lampung. Debit air mengalami penurunan 15 persen dari total 560 liter per detik.

"Penurunan debit terjadi seminggu ini, karena dampak musim kemarau," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum PDAM Way Rilau Titin Kusumawati, Rabu.

Dampak berikutnya, jelas Titin, berpengaruh pada pendistribusian air kepada para pelanggan lantaran produksi air dari permukaan mengalami penurunan. Meskipun demikian, pihaknya belum memberlakukan jam giliran air kepada pelanggan.

"Memang sempat ada yang komplain, warga Perumahan BKP. Tapi, bukan karena persoalan distribusi air akibat kemarau, melainkan karena ada kebocoran besar pada pipa. Jadi, kami matikan dulu aliran air untuk perbaikan pipa. Sekarang sudah mengalir lagi," kata Titin.

Hindari Konsumsi Air Kali

Dinas Kesehatan Bandar Lampung mengingatkan potensi penyakit diare, kulit, serta infeksi saluran nafas atas (ISPA) pada musim kemarau. Karena penyakit-penyakit itu erat kaitannya dengan air, diskes pun mengimbau warga menghindari penggunaan air dari sungai atau kali.

"Air sungai itu langsung tanpa penyaringan. Penyakit seperti diare, kulit, dan ISPA sangat cepat masuk ke dalam tubuh yang fisiknya lemah. Penyakit-penyakit itu pasti cepat datang kalau tidak menggunakan air bersih untuk aktivitas sehari-hari," jelas Kepala Diskes Bandar Lampung Edwin Rusli, Rabu (8/8/2018).

Apabila mengalami kekeringan air, pihaknya menyarankan warga meminta bantuan air bersih ke Pemkot Bandar Lampung maupun PDAM Way Rilau.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved