Pura-pura Minta Tolong, Pria Tak Dikenal Culik Anak di Kemiling, Kasus Serupa Terjadi di Kedaton
Tak lama dari peristiwa penculikan tersebut, jajaran kepolisian mendapat laporan dari warga
Penulis: hanif mustafa | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun diculik orang tak dikenal saat sedang bermain di sekitar rumahnya di Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (24/8/2018) pagi.
Ibu korban, Yuli mengatakan, ketika penculikan terjadi, anak keenamnya itu sedang bermain tak jauh dari rumah.
Korban sedang bermain bersama dua temannya.
"Iya tadi sekitar pukul 08.30 WIB. Anak saya main sama temannya. Dia belum sekolah. Masuk siang," ungkap Yuli.
Yuli menuturkan, berdasar cerita teman anaknya, saat sedang bermain, mereka didatangi pria tak dikenal.
Baca: Polresta Bandar Lampung Buru Pelaku Penculikan Anak di Kemiling
Pria itu mengendarai sepeda motor.
Tiba-tiba, pria tersebut langsung menarik korban.
"Cerita kawannya itu, langsung ditarik paksa. Awalnya, suruh nyari kunci. Lah yang diambil anak saya," jelas dia.
Mendapat cerita tersebut, Yuli langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandar Lampung.
Ditinggalkan di Rajabasa
Tak lama dari peristiwa penculikan tersebut, jajaran kepolisian mendapat laporan dari warga, yang menemukan anak tanpa identitas di Jalan Pramuka, Rajabasa.
Kapolsek Kedaton, Komisaris Anung menuturkan, anak tersebut ditinggal begitu saja sampai akhirnya ditemukan warga.
"Jadi, anak itu diserahkan dari warga kepada Bhabinkamtibmas. Kemudian, Bhabinkamtibmas melapor ke polsek," ungkap Anung, Jumat (24/8/2018).
"Anak tersebut kira-kira diculik sekitar pukul 08.15 WIB. Kemudian, ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB di Rajabasa, sendirian," tambah Anung.
Baca: Selain di Kemiling, Penculikan Anak Pernah Terjadi di Kedaton
Setelah ditemukan, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani pemeriksaan.
"Fisik kesehatan baik saja, cuma hanya trauma," tutur Anung.
Setelah korban tampak tenang, lanjut Anung, polisi baru mengajukan pertanyaan terkait alamat rumahnya.
"Dan, dia (korban) memberi keterangan sesuai dan alamatnya jelas. Jadi siang tadi, sudah dipulangkan ke rumah orangtuanya," ungkap Anung.
Buru Pelaku
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Harto Agung Cahyo mengatakan, pihaknya masih terus memburu pelaku penculikan.
Hal itu lantaran kasus penculikan sudah cukup meresahkan karena sudah dua kali terjadi.
"Kasus ini sudah beberapa kali, dan tahun lalu juga sudah pernah terjadi di daerah Kemiling. Ini akan kami lakukan pengejaran terhadap pelaku," jelas Harto, Jumat.
Pada kasus penculikan sebelumnya, Harto menuturkan, modus yang dilakukan pun serupa, yakni menculik anak kemudian meninggalkan korban begitu saja di suatu tempat.
"Jadi saat ini, (modus) sama halnya dengan sebelumnya, yakni meninggalkan begitu saja. Kalau modus, masih kami selidiki. Kalau human trafficking, belum mengarah ke sana," papar Harto.
Polisi, lanjut Harto, mengimbau ibu-ibu agar lebh memperhatikan anak mereka, khususnya anak yang masih berusia di bawah 10 tahun.
"Terutama di daerah Kemiling. Karena, Kemiling sudah dua kali (terjadi penculikan). Kalau memang terjadi hal mencurigakan, segera lapor, kami segera merapat. Dan tolong diawasi betul, terhadap orang mencurigakan yang memberi makan dan minuman," urai Harto.
Terjadi juga di Kedaton
Kasus penculikan anak juga pernah terjadi di Kedaton, Bandar Lampung pada Mei 2018 lalu.
Milana mengungkapkan, anaknya yang baru berusia tujuh tahun menjadi korban penculikan saat berbelanja ke warung.
"Iya, pernah anak saya juga diculik, tapi ditinggal begitu saja, ya saat itu beli makanan kecil bersama adiknya di warung gang depan rumah," cerita Milana, Jumat.
Saat di perjalanan, lanjut Mila, anak tiba-tiba dihampiri pria yang mengendarai sepeda motor.
"Anak saya ditanyain, 'Dek bantuin om nyari batu akik om yang jatuh'. Anak saya nggak mau awalnya tapi dipaksa, dan dimarahi. Mungkin karena takut akhirnya ikut, sedang adiknya pulang dan laporan ke saya," jelas Milana.
Mendapat laporan dari anak keduanya, Milana langsung mengejar pelaku menggunakan sepeda motor.
"Saya kejar dengan motor ternyata sudah kehilangan pelaku. Saya bingung dan saya ke kelurahan. Barulah, saya bikin woro-woro melalui pesan singkat, atas inisiatif pihak kelurahan, dan saya langsung laporan ke Polsek Kedaton," sebutnya.
Selang satu jam, kata Mila, anaknya dilaporkan ketemu.
Anaknya ditemukan saat ditinggal sendirian di sekitar Gunung Sukamenanti.
"Saat ketemu saya tanyain, anak saya katanya sempat dimarah-marah. Karena anak saya terus melawan dengan minta turun, jadi ditinggalkan begitu saja," ucapnya.
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/ilustrasi-penculikan-anak_20161028_120040.jpg)