13 Fakta Pria di Bandar Lampung Tiba-tiba Menembak 2 Tetangganya, Bicarakan Ilmu Gaib
Berikut, 13 fakta pria di Bandar Lampung tiba-tiba menembak 2 tetangganya.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Ridwan Hardiansyah
Pihaknya menduga kuat, Robert sedang dalam pelarian.
"Kami masih melakukan pengejaran melalui tim gabungan polres dan polsek. Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi," ucap Harto.
10. Ditangkap Rabu Sore
Robert Panggabean berhasil diamankan Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Polda Lampung.
Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Polda Lampung, Ajun Komisaris Besar Ruli Andi Yunianto mengatakan, pengamanan terhadap Robert terjadi pada Rabu (12/9/2018), sekitar pukul 17.30 WIB.
"Sudah kami amankan dan sekarang dilimpahkan ke Polresta Bandar Lampung," ungkap Ruli di Mapolda Lampung, Kamis (13/9/2018).
11. Diamankan di Tempat Parkir Rumah Sakit
Saat ditangkap, Ruli menuturkan, Robert sedang berada di tempat parkir Rumah Sakit Immanuel.
"(Ditangkap) di parkiran RS Immanuel," kata Ruli.
"Dia punya pengaruh di parkiran, ya ngordinir gitu, mungkin karena orangnya berani. Jadi, tukang parkirnya nggak berani, daripada kena apa-apa mending ngasih," tambah Ruli.
12. Bicarakan Ilmu Gaib
Ketika diamankan, Ruli mengungkapkan, tersangka pelaku tidak membawa senapan angin, yang digunakan untuk menembak dua tetangganya.
"Senapannya disimpan di rumahnya," tuturnya.
Ruli mengatakan, saat dimintai keterangan, tersangka pelaku berbicara lebih melantur.
"Saat dimintai keterangan, dia ini ngomongnya ngelantur, ngomong-ngomong ilmu gaib terus," tuturnya.
13. Masih Rawat Jalan di RSJ
Saat ditelisik, Ruli menerangkan, tersangka pelaku ternyata masih menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kurungan Nyawa.
Setiap bulannya, Robert harus melakukan kontrol.
"Ada kartu kuningnya dari RSJ, mungkin ini pas lupa kontrol. Dia juga ngaku pernah kejar-kejar orang pakai golok karena dia daftar pramugara tapi nggak lulus," ungkap Ruli saat menjelaskan kasus pria di Bandar Lampung tiba-tiba menembak 2 tetangganya. (hanif mustafa)