Kasus Pertama di Lampung Utara, Bayi di Kotabumi Terserang Virus Rubella. Begini Kondisinya

Kasus Pertama di Lampung Utara, Bayi di Kotabumi Terserang Virus Rubella. Begini Kondisinya

tribunnews
Ilustrasi bayi dibunuh 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Asyifah Exnha Putri, bayi berumur 1,5 bulan putri pasangan Eko Kristianto dan Ratna Sari terdiagnosa penyakit akibat virus rubella. Penyakit ini disebut sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Eko dan Ratna berasal dari Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara.

Putri mereka harus mendapatkan perawatan insentif di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Abdul Moeloek, Minggu (16/09/2018).

Baca: Capaian Vaksin MR di Lampung Masih Rendah, MUI Lampung Kini Keluarkan Maklumat

Sebelumnya, Asyifah sudah menjalani perawatan di RSUD Ryacudu Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.

Karena kondisinya, Asyifah harus dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung.

Kepala Seksi Surveilance Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Lampung Utara Sri Andini mengungkapkan, membenarkan bayi Asyifah yang terkena rubella congenital syndrom.

Selain itu, kata dia, Asyifah juga mengalami komplikasi penyakit lainnya.

"Masih akan diteliti lebih mendalam untuk penyebabnya, serta penyakit lain yang diidap Asyifah," ujarnya.

Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemologi (PE) yang dilakukan Dinas Kesehatan Lampung Utara, ibu sang bayi tidak pernah melakukan imunisasi.

Selain itu, saat hamil, ibu bayi juga tak pernah kontrol kandungan dan kesehatan.

Temuan adanya penyakit CRS cukup mengejutkan karena ini merupakan kasus pertama di kabupaten Lampung Utara.

Baca: Tolak Imunisasi Campak dan MR, Ini Risiko Penyakit Serius yang Mengancam Jiwa Anak

"Ini baru pertama yang ditemukan di Lampung Utara," katanya.

‎Untuk antisipasi, Dinas Kesehatan mengajak warga untuk melakukan imunisasi MR demi mencegah tersebarnya penyakit mematikan ini.

Hingga Minggu 16 September 2018, jumlah capaian imunisasi MR di kabupaten Lampung Utara ‎sebesar 75,33 68 persen.

Jumlah tersebut, berdasarkan laporan dari 22 puskesmas di Lampung Utara.

"Data hingga kemarin sudah 75 persen, dari target 168.283 anak usia sembilan bulan hingga kurang dari 15 tahun‎," kata Sri Andini.

"Kami berharap masyarakat yang kemarin masih menunda sudah mau melakukan vaksinasi. Mereka bisa mendatangi puskesmas, posyandu, atau rumah sakit. Akan kita layani untuk vaksinasi MR," katanya.

Imunisasi Measles Rubela tahun 2018 dijadwalkan secara serentak dari 1 Agustus 2018 di 27 Puskesmas di Lampung Utara.

Pada September 2018, pemberian vaksin MR dilakukan kepada bayi mulai usia 9 bulan di puskesmas/posyandu serta fasilitas kesehatan lainnya.

Kepala puskesmas Madukoro, Sri Mustika, saat dihubungi lewat telepon mengungkapkan, bayi Asyifah kini sudah dirujuk ke RSUDAM Bandar Lampung.

"Sudah dirujuk kemarin," kata dia.

Pihaknya juga sudah mengunjungi Eko dan Ratna untuk melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE) terkait kondisi putri mereka.

"Kami sudah menanyakan kepada orangtuanya dan melakukan PE," ujarnya.

Sri Mustika mengimbau kepada warga untuk dapat melakukan imunisasi campak dan rubella atau dikenal sebagai Mealeases Rubella (MR)‎.

"Warga yang memiliki anak diminta untuk vaksin MR, enggak usah takut," katanya.

Sri Mustika menduga, selain bayi Asyifah, sang ibu juga diduga kuat menderita CRS.

“Pasien sudah mendapat rujukan ke Bandung namun belum bisa dirujuk, karena kondisi kesehatannya menurun,” ujarnya.

Bahaya rubella

Rubella pada kehamilan sebenarnya tidak berdampak langsung pada Ibu. Namun, virus ini dapat mengganggu pertumbuhan janin.

Gangguan yang terjadi pada anak yang lahir dari Ibu terinfeksi Rubella disebut mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Sindrom ini merupakan penyakit serius yang tak bisa dianggap remeh. Berikut 5 fakfta yang perlu Ibu ketahui seputar penyakit ini.

Anak terkena virus Rubella saat berada dalam kandungan

Anak yang mengalami CRS merupakan akibat dari infeksi virus Rubella saat ia berada di dalam kandungan. Biasanya virus ini menyerang janin di trimester awal kehamilan. Virus yang ada di dalam darah ibu hamil bisa dengan mudah menyebar ke janin melalui plasenta.

Memunculkan gejala tertentu

Saat bayi lahir, Ibu mungkin tak mengetahui bahwa si kecil terkena CRS. Sebagian mungkin terlihat karena lahir dengan kondisi cacat. Namun, ada pula anak yang terdiagnosis CRS setelah muncul beberapa gejala.

Gejala yang umum terjadi antara lain kornea berwarna putih, mengantuk yang berlebihan, mudah jengkel atau marah sehingga menjadi gampang rewel, berat badan  lahir rendah, kejang, ukuran kepala lebih kecil serta mengalami ruam kulit saat lahir.

Menyebabkan berbagai masalah serius dan komplikasi

Setelah terdiagnosis CRS, anak biasanya mulai menunjukkan masalah yang cukup serius dan kompleks. Pada beberapa anak mungkin mengalami katarak, kelainan jantung, gangguan pendengaran, masalah pada otak, keterlambatan perkembangan hingga bermasalah pada tulang.

Bisa menyebarkan virus Rubella

Anak yang terkena CRS bisa ikut menyebarkan virus Rubella. MenurutCenter for Disease Control and Prevention di Amerika, bayi yang terkena CRS perlu dipantau dan dijaga karena penyebaran virus Rubella sangat mudah. Jika Ibu hamil yang tertular, maka risiko yang sama juga dapat terjadi pada janin yang dikandung.

Belum tentu bisa disembuhkan

Pada dasarnya Rubella tak bisa disembuhkan melainkan bisa dicegah dengan vaksin. Sementara pada anak yang terkena CSR, tingkat kesembuhannya tentu berbeda tergantung dari jenis masalah yang dialami. Misalnya pada anak yang mengalami kerusakan saraf bawaan tentu hal ini sulit untuk diatasi atau disembuhkan.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved