Bukan Antar Jemput Penumpang, Driver Ojek Online Naikan Target Poin Lewat Cara Ini
Oknum driver ojek online di Bandar Lampung naikkan poin lewat cara tidak biasa. Bukan antar jemput penumpang, tapi cara ini.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Safruddin
Menurutnya, sistem yang dibuat perusahaan pada prinsipnya adalah untuk kepentingan driver.
Sehingga bisa menuliskan angka riilnya pada saat ada tambahan lain-lainya saat menerima order seperti uang parkir dan lainnya.
"Driver tidak dirugikan dan tidak diakomodir pada tarif awal pemesanan. Persoalannya dengan adanya fasilitas itu driver cenderung nakal. Maka kami imbau gunakan fasilitas dengan bijak," tuturnya, Selasa, 18 September 2018.
Kalau hal tersebut berdampak terhadap konsumen dan merasa dirugikan dengan tarif tidak masuk akal.
Seperti pernah kejadian, dari BRI menuju ke Tugu Adipura.
Seharusnya ongkosnya Rp 2 ribu, karena pembayarannya memakai semacam Gopay pada aplikasi akhirnya saldo konsumen terpotong sekitar Rp 47 ribu dengan bisa memasukkan tambahan-tambahan lain tersebut.
"Kondisi ini tentunya akan membuat kapok konsumen pakai aplikasi online. Maka yang dirugikan adalah driver online yang benar-benar mencari nafkaf di situ, dan tentunya akan berpindah ke aplikasi lainnya," paparnya.
Ia juga mengimbau agar kawan-kawan driver ojol dapat menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, serta jangan parkir sembarangan sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Dan kalau memang lokasi jalanan sempit jangan ganggu jalanan. Oleh karenanya kami minta aparat lebih tegas untuk dapat melakukan penertiban," tuturnya.
Pihaknya dalam hal ini tentunya hanya sebatas memberikan imbauan saja karena kalau melakukan penertiban dikhawatirkan terjadi benturan karena sama-sama mitra.
"Kecuali jika itu melibatkan pihak kantor aplikator, satgas, kepolisian dan aparat setempat," ujarnya.
Aplikasi Tuyul
Selain cara curang tersebut, oknum driver online juga ada yang melakukan order fiktif sistem tuyul.
Dengan aplikasi tuyul, para pengemudi taksi online tak lerlu lagi repot-repot mengangkut penumpang.
Hal ini terjadi karena aplikasi tuyul mampu memanipulasi pergerakan mitra gojek.
Hal itu diungkapkan seorang driver online yang ditangkap aparat Polda Metro Jaya beberapa waktu silam.