Lokasi di Bandar Lampung yang Kerap Dijadikan Tempat Transaksi Order Fiktif Taksi dan Ojek Online

Lokasi di Bandar Lampung yang Kerap Dijadikan Tempat Transaksi Order Fiktif Taksi dan Ojek Online

Editor: taryono
ilustrasi driver ojol 

sehingga kami mencurigai bahwa aksi ofik ini sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab yang memiliki misi hanya untuk membawa order fiktif ke platform Go-Jek," paparnya.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, kepada Kompas.com pada awal 2018 mengatakan, pihaknya kini bisa mendeteksi mitra ojek dan taksi online yang curang.

"Soal 'tuyul' (order fiktif), untuk teknis mendeteksinya kami enggak bisa share secara detail, kan, bagian dari penyelidikan kami bersama polisi, tetapi memang sistem kami sekarang sudah bisa mengidentifikasi jika mitra itu memainkan atau mencurangi," ujarnya.

Menurut dia, Grab memiliki aplikasi khusus yang dapat mendeteksi otomatis para mitra yang melakukan order fiktif.

"Ada tim khusus untuk mendeteksi, itu enggak manual kami lihat satu per satu, enggak, itu otomatis," katanya.

Garap Reward

Saf yang bicara blak-blakan ke Tribun membuka modus-modus curang yang dilakukan oleh oknum-oknum driver.

Di antaranya, melakukan tindakan curang dengan mengejar uang dari program reward dari aplikator.

"Saat order pertama masuk, driver akan mendapat uang minimal Rp 20 ribu dari program reward tersebut. Uang tersebut otomatis masuk ke saldo kita. Nah, untuk si pengorder kita kasih dia uang Rp 5.000 lagi," jelasnya.

Agar aman, Saf mengatakan, driver maksimal menerima 20 order fiktif saja dalam sehari, gabungan dari pengumpulan poin dan pemanfaatkan reward.

"Dari 20 order fiktif itu saja sudah bisa mendapat uang Rp 500 ribuan. Itu belum ditambah jika real menjalankan taksi atau ojek onlinenya.

Kalau mau lebih dari itu bisa, tapi kita punya akunnya lebih dari satu. Pake data saudara kita misalnya. Nah itu bisa sehari dapat Rp 1 juta," kata dia.

Apakah driver sudah menjalin kerjasama sebelumnya dengan si pengorder fiktif?

Saf mengatakan, tidak perlu jalin kerjasama. Sebab, sudah ada daerah-daerah tertentu yang menjadi tempat pengorder fiktip.

Seperti di kawasan Enggal, Telukbetung Barat, dan banyak lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved