Tribun Bandar Lampung
Derita Orangtua Balita Tercebur Kuali Panas: Tak Punya Biaya, Muncul Isu Galang Donasi
Diakuinya, dia tidak memiliki jaminan kesehatan apa pun, termasuk BPJS Kesehatan.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Namun kalau dari pihak dinas sosial dan pemkab setempat tidak mampu membayarnya, maka pemerintah provinsi dalam hal ini melalui RSUAM akan menggratiskan biayanya asal syarat-syarat itu tadi dipenuhi mengenai benar tidaknya dari keluarga tidak mampu," kata Safri, Sabtu (13/10).
Terlebih, jika benar orangtua pasien memiliki KTP dan kartu keluarga domisili Bandar Lampung. Akan lebih mudah untuk mengurus jaminan kesehatannya karena langsung di-cover Jamkesda.
"Kalau memang domisili KTP dan KK benar dari Telukbetung Bandar Lampung, bisa di-cover Jamkesda. Programnya Pemkot Bandar Lampung menggratiskan warganya yang sakit dirawat di kelas 3," ujar Safri.
Hari Senin (15/10), terusnya, bisa langsung diurus Jamkesda di Dinas Kesehatan Bandar Lampung.
Baca: Balitanya Masuk Kuali Mendidih, Warga Lampung: Nggak Bisa Ngebayangin Saya
Isu Galang Donasi
Safri mengatakan, saat ini ramai beredar di sosial media juga WhatsApp mengenai permintaan donasi atau bantuan untuk Fadilah Salma.
Sementara jika memang benar Fadilah berasal dari keluarga tidak mampu, biaya pengobatannya bisa digratiskan setelah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
"Di Facebook berkembang donasi-donasi segala macam. WA juga. Kami tanya ke keluarganya, bukan keluarga mereka yang meng-upload itu, ini takutnya disalahgunakan," kata Safri.
Dia meminta media membantu memperjelas hal itu bahwa keluarganya tidak ada yang menyuruh meminta bantuan.
"Pihak keluarga kami tanya memang bilang ada yang datang mau bantu nyari donasi, tapi keluarga ini juga tidak tahu itu dari mana, bahkan nomor handphoen orang tersebut pihak keluarga juga tidak punya," beber Safri.
Kalaupun memang benar ada penggalangan dana itu, terusnya, media agar turut andil. Itu supaya jika sudah ada donasi masuk bisa sampai ke keluarganya.
Ayah Fadilah pun mengakui jika banyak yang menemuinya di rumah sakit sampai dirinya tidak tahu lagi siapa-siapa saja yang datang.
"Kita sampai nggak ngeh lagi siapa yang datang dan ngomong apa karena kita fokusnya ke anak," tutur Samhudi.
Namun seingatnya memang ada orang-orang yang datang mengatasnamakan komunitas yang dia lupa namanya.
Intinya mau membantu mencari donasi untuk biaya pengobatan anaknya.