Tribun Bandar Lampung

Derita Orangtua Balita Tercebur Kuali Panas: Tak Punya Biaya, Muncul Isu Galang Donasi

Diakuinya, dia tidak memiliki jaminan kesehatan apa pun, termasuk BPJS Kesehatan.

Tribun Lampung/Hanif Mustafa/Istimewa
Fadilah Salma terbaring di ICU RSUAM, Jumat, 12 Oktober 2018. (Inzet) Fadilah Salma sebelum tercebur kuali. 

Ida sempat berteriak meminta tolong lantaran posisi rumahnya di pinggir kebun.

Selang beberapa menit kemudian, suami dan tetangganya datang.

Tanpa pikir panjang, mereka membawa Fadilah ke klinik terdekat.

"Kulitnya sudah ngelupas. Tinggal kulit dalam. Awalnya saya bawa ke bidan. Gak sanggup, saya bawa ke Puskesmas Karya Tunggal. Gak sanggup juga, saya bawa ke Tjokrodipo (RSU A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung). Di situ gak sanggup juga. Akhirnya bisa di RSUAM jam setengah dua," kenangnya.

Ida mengaku hanya menggunakan sepeda motor saat membawa anaknya tersebut.

Saat hendak dirujuk ke Bandar Lampung, suaminya baru meminjam mobil.

"Dia waktu diangkat jerit-jerit, nangis sesenggukan. Tapi, lama-lama tenang. Ya namanaya anak kecil. Tapi memang kelamaan di jalan. Kan namanya di pelosok," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Nasib nahas dialami balita bernama Fadilah Salma.

Sekujur tubuh bocah berusia satu tahun delapan bulan ini melepuh akibat masuk ke dalam kuali besar berisi air rebusan gula merah.

Saat ini, putri ketiga pasangan Samhudi dan Ida Farida, warga Dusun Sinar Baru RT 2, Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, ini tergolek lemas di ruang ICU Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Jumat, 12 Oktober 2018.  

Fadilah telah menjalani operasi penutupan kulit dan pemasangan selang.

Dolimin (70), kakek Fadilah, menuturkan, cucunya masuk ke RSUAM pada Rabu, 10 Oktober 2018 lalu.

"Ya kejadian hari Rabu kemarin. Setelah kejadian, langsung dilarikan ke puskemas. Tapi, gak sanggup dilempar ke RSUAM," ungkap Dolimin saat ditemui di RSUAM.

Dengan mata berkaca-kaca, Dolimin mengaku sangat kaget atas musibah yang menimpa cucunya tersebut.

"Namanya musibah. Saya juga baru dikabarin kemarin. Itu pun dari Facebook. Memang mantu saya cuman nderes (menyadap) kelapa dan buat gula merah pekerjaannya," ungkap dia dengan terbata-bata.

Baca: Masuk Kuali Berisi Rebusan Gula, Sekujur Tubuh Balita asal Katibung Melepuh

Dolimin sendiri tinggal di Telukbetung Timur, Bandar Lampung. Dia tak tahu pasti soal kejadian yang menimpa cucunya.

"Saya gak tahu. Cucu saya ini main dengan kakak tertuanya. Tiba-tiba saja nyemplung ke kuali. Posisi kuali memang agak rendah," bebernya.

Soal kondisi terakhir cucunya pascaoperasi, Dolimin hanya menggelengkan kepala.

"Semoga mendapat petunjuk dan Tuhan memberi kesembuhan," imbuhnya.

Dolimin pun mengajak Tribun melihat kondisi cucunya tersebut.

Dari balik kaca ruang ICU, Tribun melihat kondisi Fadilah yang sangat memprihatinkan.

Ia tergolek lemas di atas ranjang perawatan. Tampak mesin elektrokardiografi atau alat pemantau aktivitas jantung di sisinya. 

Sekujur tubuh Fadilah terbungkus perban putih. Hanya terlihat bagian mata, mulut, dan rambut.

"Beginilah keadaannya. Sekujur tubuh melepuh. Tersisa rambut di atas. Kalau kembali seperti semula, wallahu a’lam. Yang penting sehat lagi," ucap Dolimin seraya meneteskan air mata di pundak Tribun.

Dolimin menambahkan, saat ini anaknya sedang kesulitan menutupi biaya perawatan Fadilah.

Pasalnya, mereka tidak memiliki asuransi kesehatan apa pun.

"Namanya juga orang desa. Kerjanya deres (menyadap). Gak kepikiran. Sekarang sedang diusahakan. Siang tadi bapaknya buat BPJS. Bisa tembus atau gak, belum tahu," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved