Kontroversi Misteri Hilangnya Jamal Khashoggi: ’Korbankan’ Jenderal, Dibunuh Pakai Cairan Asam
Jika benar, maka kabar tersebut akan menjadi pengakuan besar dari Pemerintah Arab Saudi dalam kasus hilangnya Khashoggi.
Namun, di lapangan kemungkinan terjadi salah paham dalam memahami instruksi itu dan justru membunuh sang jurnalis.
Skenario ini disampaikan dua orang sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi.
Keduanya tak mau disebutkan namanya karena tak memiliki otorita berbicara dengan jurnalis.
Sekarang tinggal melihat apakah langkah itu cukup untuk menenangkan tekanan dunia internasional yang bisa merusak citra Pangeran MBS.
Apalagi, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dirinya yakin Jamal Khashoggi memang dibunuh dan dia menjanjikan respons keras jika Saudi terbukti menjadi dalang pembunuhan.
Perluas Pencarian ke Hutan
Para penyelidik Turki bakal memperluas jangkauan operasi untuk mencari jurnalis Arab Saudi yang lebih dari dua pekan menghilang.
Baca: #KawanLama, Novel yang Bercerita tentang Perjuangan Wartawan
Jamal Khashoggi dilaporkan hilang ketika mendatangi gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

The Washington Post memberitakan Kamis (18/10/2018), kepolisian bakal memperluas fokus dengan melihat rekaman kamera pengawas di Hutan Belgrad, 16 kilometer dari pusat kota.
Selain itu, mereka juga mempertimbangkan untuk melakukan pencarian hingga daerah pedesaan di Provinsi Yalova, sekitar 96 kilometer dari Istanbul.
Sebelumnya, pencarian dipusatkan di sekitar gedung konsulat dan kediaman resmi Konsulat Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi.
"Saat ini, kami fokus untuk memperhatikan area perkebunan di seluruh kawasan Istanbul," kata salah satu penyelidik yang namanya tak disebutkan.
Media Turki seperti Daily Sabah merilis rekaman CCTV di mana salah satu terduga pelaku bernama Maher Abdulaziz Mutreb memasuki gedung konsulat.
Potongan video lain memperlihatkan Mutreb keluar dari hotel di Istanbul dan berada di Bandara Ataturk beberapa jam setelah Khashoggi terakhir terlihat.
Mutreb merupakan sosok yang diketahui merupakan pengawal pribadi Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).