Jasad 2 Bayi Korban Pesawat Lion Air JT 610 Ditemukan, Tidak Utuh
Jasad 2 Bayi Korban Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh Ditemukan, Tidak Utuh
Dua menit setelah lepas landas, tanda untuk memasang sabuk pengaman masih terus dinyalakan.
Diduga setelah benturan pesawat dengan permukaan air, para penumpang tidak sempat untuk melepaskan sabuk pengamanan.
"Gini, dua menit take off sitbelt-nya belum dilepas. Lampu masih nyala," ujar Soerjanto.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
Kerabat Ungkap Pesan Terakhir Kapten Pilot Pesawat Lion Air yang Jatuh di Karawang
Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018) menjadi sorotan pemberitaan di India.
Pasalnya, kapten pilot bernama Bhavye Suneja berasal dari India.
Menurut manajemen Lion Air, dia memiliki pengalaman terbang lebih dari 6.000 jam.
Dia sudah menjadi pilot Lion Air sejak Maret 2011 dan mendapatkan lisensi pilotnya dari Bel Air International pada 2009.
Sebelum pesawat jatuh di perairan Karawang, Bhavye sempat meminta return to base (RTB) atau kembali ke bandara.
Namun, pesawat itu tidak pernah kembali.
Seorang kawan menceritakan kebahagiaan Bhavye saat melihat sang istri, Garima Sethi, mengenakan kain sari khas India untuk pertama kalinya di festival Karva Cauth.
"Itu baru dua hari lalu, Garima membagikan kegembiraannya memakai kain sari untuk suaminya, untuk pertama kalinya," kata Manvi Dua, teman Garima, seperti diwartakan The Indian Express.
Sebelumnya, Garima bekerja di The Indian Express, sebelum akhirnya pindah ke Jakarta.