Balita Hilang saat Ditinggal Ibunya Mencuci Piring, Ada Mobil Avanza Hitam Terekam CCTV
Balita Hilang saat Ditinggal Ibunya Mencuci Piring, Ada Mobil Avanza Hitam Terekam CCTV
Tapi mulai sekarang, saya harus rajin memperhatikan anak bungsu saya ini. Isu penculikan kan juga sudah viral," ujarnya di rumahnya, Senin (29/10).
Orangtua siswi lainnya, Desiana, mengaku semakin sadar pentingnya keselamatan anak dengan berkaca pada peristiwa yang dialami G.
"Ngeri sekarang. Harus lebih waspada kalau sudah seperti ini. Harus antar-jemput anak," katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Bandar Lampung Eka Afriana Novel memastikan akan mengingatkan seluruh kepala sekolah melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3) agar meningkatkan kewaspadaan.
"Surat edaran secepatnya diberikan kepada pihak sekolah. Sekarang saya masih berkoordinasi dengan Pak Kadis (kepala disdik)," ujarnya.
Sementara di SDN 2 Gedong Air, sejumlah wali murid meningkatkan kewaspadaan sejak terbitnya surat imbauan dari pihak sekolah.
Pada Senin, beberapa wali murid bahkan datang lebih awal sebelum bel berdering untuk menjemput anaknya pulang sekolah.
"Ada pemberitahuan dari sekolah. Berarti, ada respons (dari pihak sekolah). Jadi, saya lebih waspada. Saya sudah standby pas jam anak pulang sekolah. Setidaknya, saya sudah jaga di depan pintu," tutur Cacha (34), saat diwawancarai di luar SDN 2 Gedong Air.
"Percaya enggak percaya (dengan kabar percobaan penculikan). Tapi, tetap waspada," imbuhnya.
Cacha mengaku mendengar kabar percobaan penculikan siswi di SDN 2 Gedong Air.
"Denger sih. Kabarnya, anak itu berangkat dan pulang sendiri. Di depan sekolahnya kebon-kebon," ujarnya.
Endang Rahayu (42), wali murid lainnya, berharap respons pihak terkait agar meningkatkan keamanan.
"Keamanan perlu ditingkatkan," katanya saat menjemput anaknya di SDN 2 Gedong Air.
Terkait imbauan pihak sekolah, Endang menyikapinya secara positif.
"Mengingatkan supaya orangtua lebih waspaada. Sebelum anak keluar sekolah, kami sudah harus datang duluan," katanya.
Sarbawi (59) yang menjemput cucunya lebih awal menilai positif imbauan dari pihak sekolah.
"Ah itu mah bukan penculikan. Mungkin pengen viral," ujarnya.
"Tapi bagus juga (ada imbauan). Supaya orangtua lebih perhatian. Dijaga bener anak-anak. Pulang jam berapa, berangkat jam berapa. Jangan ngerumpi aja."
"Daripada terjadi, lebih baik mencegah. Makanya kami buat imbauan itu. Apalagi, saya dapat informasi (ada percobaan penculikan) di SDN 2 Gedong Air, dan benar ada kejadiannya," jelas Hasiana di kantornya, Senin (29/10).
Selain imbauan, pihaknya juga membuat aturan mengenai pintu gerbang sekolah yang tidak boleh langsung dibuka saat anak-anak pulang sekolah.
"Mulai Sabtu (27/10) kemarin, anak-anak enggak boleh keluar gerbang, sebelum orangtuanya jemput langsung," ujar Hasiana.
"Kami berusaha mengantisipasi supaya enggak terjadi apa-apa," tandasnya.