Bocah 8 Tahun Dibakar Kakinya dan Disuruh Minum Air Kencing, Pelakunya Ternyata Teman Sendiri
Bocah 8 Tahun Dibakar Kakinya dan Disuruh Minum Air Kencing, Pelakunya Ternyata Teman Sendiri
Dibilang anak saya "Jangan, jangan buang itu," jawab MAS.
Tak berhenti sampai disitu, celakanya setelah di siram menggunakan bahan bakar, pelaku lalu menyulut api ke celana korban menggunakan mancis milik P. Setelah sebelumnya ada ditumpahkan bensin di celana MAS. Tapi nasib badan nggak baik, api dari mancis itu marak dan menyambar ke celana MAS.
Sebenarnya saat kejadian pelaku W hanya seorang diri. T dan P hanya melihat bahkan sempat melarang untuk tidak melakukan hal itu. Tapi W tidak mau menghiraukan. Mancis yang dipakai W untuk membakar punya P. Setelah di kasih minum air kencing, MAS di gara-garai dan bully terus.
MAS sempat bingung mematikan apinya dan bensin yang dipegang MAS terlepas hingga menyambar ke kaki kirinya. Kontan hal itu, membuat korban panik dan kesibukan bukan kepalang untuk memadamkan api tersebut.
"Waktu api marak, W ketakutan dan teman-temannya juga. Karena si MAS sudah keliling-keliling kepanasan untuk minta pertolongan. Terakhir api bisa dipadamkan setelah pemilik rumah tempat mereka bermain, di halaman teras Tari dan abangnya membantu memadamkan api," sebutnya.
"Info saya terima cara W bermain bensin itu dari Idil abangnya. Jadi si T pernah lihat Idil bakar MAS. Dengan cara tuangkan bensin ke celana MAS dan begitu marak langsung dipadamkan tanpa meninggalkan bekas. Mirisnya sewaktu W mempraktekkannya tidak dipadamkan," ungkapnya.
Masih kata URA, MAS lalu lari, karena seperti biasa dia kalau disuruh pulang oleh abang atau kakaknya dia menjerit. Minta tolong "mak tolong awak". Karena kalau abangnya yang suruh pulang dia nggak mau kalau harus di tarik-tarik. MAS menjerit-jerit pulang, saya pikir karena dia ditarik abangnya. Rupanya dia berlari-lari karena kesakitan akibat kakinya terbakar.
"Ih kena knalpot ini," ucapnya ke MAS.
Karena, mana tahu dia manjat-manjat mencium bensin. Rupanya nggak, yang punya rumah kontrakan kami, Pak Ucok bilang ini terbakar dan di buka celana anakku agar tidak lengket lukanya.
"Sempat saya tanya siapa yang buat ini.
Di jawabnya abang-abang itu yang buat," jawabnya.
"Saya langsung bawa dia ke rumah sakit, tapi sebelum itu saya bawa anak saya MAS ke dukun kampung untuk mengurangi rasa sakit. Setelah di obati di bawa ke RSUD Tanjungbalai," sambungnya.
URA lalu mendatangi abang dari pelaku W, Aidil alias Idil (22) yang sudah berumahtangga dan memiliki satu anak.
"Dil siapa yang bakar anakku. Terus dia marah-marah bilang bagus-bagus kau becakap. Jangan kau sembarang tuduh. Siapa yang bakar anak kau. Kau sudah tahu anak kau lambat, anak kau gilo," ucap URA menirukan perkataan Idil.
Lebih lanjut, URA berharap semoga pelakunya ada etikad baik, keluarganya mau bertanggungjawab atas anak MAS.
"Soalnya anak saya ini mungkin cacat permanen, karena kakinya nggak bisa dilurusi lagi. Kalau kakinya diluruskan dia menjerit kesakitan. Kalau orang dewasa saya minta di hukum. Karena polisi masih memeriksa apakah ada yang menyuruh atau tidak," katanya.