Misteri Linggis yang Digunakan Haris untuk Menghabisi Satu Keluarga di Bekasi
Misteri Linggis yang Digunakan Haris untuk Menghabisi Satu Keluarga di Bekasi
Tersangka Haris Simamora sendiri masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Maya Boru Ambarita. Keduanya merupakan sepupu.
Sehingga Haris Simamora sering datang ke rumah tersebut untuk sekadar main.
"Hampir tiap bulan juga ketemu namanya saudara ya, sepupu," ungkap Kombes Argo Yuwono.
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Haris sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Polisi juga sudah melakukan penahanan.
Haris Simamora ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, tadi malam, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dia diduga melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018.
Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).
Haris Cekik 2 Anak Korban hingga Tewas Saat Menidurkannya
Dua anak Diperum Nainggolan (38), Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7), sempat terbangun usai Haris Simamora membunuh Diperum dan istrinya, Maya Boru Ambarita (37) pada Senin (12/11/2018) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Sarah dan Arya sempat berjalan keluar kamar untuk melihat kondisi kedua orangtuanya.
Namun, Haris menghalangi langkah kedua keponakannya itu dan meminta mereka kembali tidur.
"Haris menenangkan dua anak Diperum dan bilang 'Tidur lagi sana, Mama cuma sakit kok'," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).
Tak hanya menenangkan, Haris juga membimbing Sarah dan Arya menuju tempat tidurnya dan menidurkan keduanya.
Namun saat keduanya mulai kembali tertidur, Haris justru mencekik keduanya hingga tewas.
Setelah membunuh keempat korbannya, Haris kemudian pergi menggunakan mobil Nissan X-Trail yang terparkir di depan rumah korban.