Partai Gerindra Jawab Kritik SBY dan Tegaskan Koalisi Masih Solid
Partai Gerindra Jawab Kritik SBY dan Menegaskan Hubungan Kedua Partai Tetap Solid
Partai Gerindra Jawab Kritik SBY dan Menegaskan Hubungan Kedua Partai Tetap Solid
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Partai Gerindra mengapresiasi baik kritik dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Partai Gerindra menegaskan hubungannya dengan Partai Demokrat tetap solid.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menyatakan aksi saling balas komentar antara Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono adalah hal yang biasa dalam konteks dialog.
Baca: Bali United vs Persebaya Surabaya, Muncul Kabar Tiket Diborong Bonek Mania, Manajemen Buka Suara
Riza pun menyebut apa yang dikatakan SBY dalam akun Twitter-nya sebagai masukan untuk Prabowo dalam berkampanye.
SBY Jawab Sindiran Elite Gerindra
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara terkait sindiran yang dilantarkan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Dalam pernyataannya, Ahmad Muzani menyebut SBY pernah berjanji untuk mengkampanyekan langsung Capres Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno.
Namun, menurut Muzani, janji SBY itu hingga saat ini belum terealisasi.
SBY merasa perlu untuk menanggapi sindiran Muzani karena menilai apa yang disampaikan Muzani bernada tak baik dan digoreng secara terus menerus.
Baca: Live Streaming RCTI Timnas Indonesia vs Thailand Malam Ini Jam 18.30 WIB, Prediksi Susunan Pemain
Presiden ke-6 RI ini menyarankan agar Gerindra mawas diri dan instrospeksi daripada mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono dan bisa merugikan diri sendiri.
SBY kemudian mencontohkan masa di mana ia mencalonkan diri sebagi capres.
Menurutnya, saat itu ia tidak pernah menyalahkan dan memaksa para ketua umum partai untuk mengkampanyekan dirinya sebagai capres.
"Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*," tulis SBY.
Karena itu, lanjut SBY, rakyat harus mendengar apa visi misi Capres lima tahun kedepan.
Saat ini, tulis SBY, visi misi Prabowo-Sandiaga belum muncul sehingga membuat rakyat dan pendukung bingung.
Di akhir cuitannya, SBY menyatakan dalam Pilpres yang berbarengan dengan Pileg kali ini, tak ada satupun parpol yang tak punya capres, yang tak mengutamakan partainya.
SBY meminta para kader Demokrat tak perlu gusar dan kecil hati.
Berikut cuitan lengkap SBY seperti dikutip Tribunnews.com dari akun twitternya, Jumat (16/11/2018).
Baca: Live Streaming Piala AFF 2018 Thailand Vs Indonesia-Evan Dimas: Meraih Poin Bukan Hal Mustahil
"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik & terus digoreng terpaksa saya respons *SBY*
Daripada menuding & menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yg "sembrono", justru merugikan *SBY*
Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung utk kampanyekan saya *SBY*
Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*
Saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan & program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan *SBY*
Kalau "jabaran visi-misi" itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi *SBY*
Terakhir, saya pikir tak ada satu pun partai politik (yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini) yang tak utamakan partainya *SBY*
Kalau Partai Demokrat yang terus diributin, para kader Demokrat tak perlu gusar & kecil hati. Go on. Kita tak pernah ganggu partai lain *SBY*."
(Tribunnews.com/Daryono)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/sby-prabowo_20180730_131050.jpg)