Tribun Lampung Utara
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah Dinasnya, Pegawai KPPP Kotabumi Sering Pakai Tongkat
Seorang pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Kotabumi, Lampung Utara ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Namun, beberapa penyakit seperti chikungunya dan osteomelitis kerap disebut sebagai flu tulang.
Untuk mengetahui alasan kedua penyakit itu sering dianggap flu tulang, ada baiknya mengenali kedua jenis penyakit tersebut.
Chikungunya
Chikungunya disebabkan oleh virus yang ditularkan dari nyamuk yang sudah terinfeksi kepada manusia.
Nyamuk yang dapat menularkan virus ini adalah nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypti.
Chikungunya terkadang juga diklasifikasikan ke dalam virus rematik karena efeknya terhadap sendi.
Chikungunya sering dianggap sebagai flu tulang karena memengaruhi persendian.
Baca: Nenek 69 Tahun Buta karena Mengidap Chikungunya
Virus genus Alphavirus yang ditularkan oleh nyamuk tersebut dapat membuat seseorang yang terinfeksi mengalami beberapa gejala berupa:
- Demam hingga 400 celsius dan sendi membengkak.
- Merasakan kelelahan, pusing, sakit otot, mual, dan timbul ruam-ruam di kulit.
- Muncul rasa sakit pada sendi bagian pergelangan kaki, punggung bawah, lutut, antar tulang jari, atau pergelangan tangan.
- Gejala tersebut umumnya dapat berlangsung selama sekitar 3 hari.
Meski jarang berakibat fatal, virus tetap dapat tinggal di dalam tubuh selama sekitar 7 hari.
Pada jangka waktu ini, nyamuk lain yang menggigit penderita dapat ikut terinfeksi virus penyebab chikungunya.
Mereka yang sudah pernah terinfeksi akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap chikungunya.
Osteomelitis
Berbeda dengan chikungunya, osteomelitis yang merupakan infeksi tulang disebabkan oleh bakteri yang menyerang tulang.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat terserang penyakit ini.