Seorang Ayah Banting Bayinya Berkali-kali hingga Tewas
Seorang Ayah Banting Bayinya Berkali-kali hingga Tewas, Sang Ibu Gagal Merebut
Seorang Ayah Banting Bayinya Berkali-kali hingga Tewas, Sang Ibu Gagal Merebut
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang bayi bernama Putri Aisyah yang berumur 1,4 tahun tewas mengenaskan.
Ia dibanting berkali-kali oleh ayahnya, Supardi Supriyatman, sekuriti .
Peristiwa kejam ini terjadi di Jalan Usaha Baru, Parit Langgar, Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (24/11/2018) pagi.
Baca: Terseret Kasus Gading Marten & Gisella Anastasi, Icha Gwen dan Sri Devi Buka Suara
Baca: Curhat Menyentuh Umi Pipik Soal Kehidupan Pribadi, Merasa Ditampar dengan Ketegaran Anak

Polisi yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan identifikasi terhadap balita nahas tersebut.
Sementara ibu korban, Hamisha, terbaring lemah di rumahnya menatap putrinya yang terbujur kaku tak bernyawa.
Setelah diidentifikasi, polisi membawa Putri Aisyah ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Bocah perempuan yang dalam keadaan tidak bernyawa di bawa dengan menggunakan kain panjang.
Adalah Kanit Jatanras Polresta Pontianak, Iptu Jatmiko, yang membawa sendiri mayat Putri Aisyah dalam dekapannya.
Baca: Dilamar Deddy Corbuzier Saat Ultah, Inilah Profil Sabrina Chairunnisa
Baca: Motif JD Buat 843 Meme Hoaks di Instagram, Bermula dari Ahok yang Terjerat Kasus Penistaan Agama
Iptu Jatmiko membawa tubuh Putri Aisyah dari dalam rumah ke mobil patroli untuk dibawa ke RS Bhayangkara.
Sementara itu, Supardi Supriyatman, ayah Putri Aisyah yang tega membantingnya, diringkus polisi di kediamannya.

Saat diringkus, Supardi Supriyatman, masih mengenakan kaos dan celana seargam sekuriti.
Supardi Supriatman sendiri lahir di Meliau, Sanggau, pada tanggal 02 Februari 1982.
Dalam KTP alamat yang tertera di Jalan Usaha Baru, RT02/RW05, Dusun IV, Desa Sungai Rengas, Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Aksi penangkapan terhadap Supardi Supriyatman disaksikan warga sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih belum memberikan keterangan.
Namun dari informasi yang diperoleh Tribunpontianak.co.id, Supardi Supriatman membanting tubuh Putri Aisyah ke lantai.
Saat itu, Putri Aisyah sedang berada dalam ayunan.
Putri Aisyah sendiri sedang menyusu pada ibunya dalam posisi berbaring.
Putri Aisyah langsung direbut oleh ayahnya.
Supardi Supriatman kemudian memegang kaki putrinya itu.
Dengan kaki dalam genggamannya, Supardi Supriatman mengayunkan dan membanting putrinya sendiri ke lantai.
Ia membating darah dagingnya itu berkali-kali.
Melihat kejadian itu, Hamisha, mencoba melerai.
Karena kalah merebut Putri Aisyah dari suaminya, Hamisha jatuh pingsan.
Tak lama, datang Handira yang juga berusaha merebut Putri Asiyah dari tangan ayahnya.
Namun, Handira terdorong oleh tersangka dan langsung terjatuh.
Setelah puas menganiaya darah dagingnya sendiri, Supardi Supriatman, melarikan diri.
Ia lari ke arah hutan.
Setelah Supardi lari ke arah kuburan, Handira kemudain mengecek kondisi Putri Aisyah.
Saat itulah diketahui, bocah tak berdaya itu sudah tidak bernyawa lagi.
Ia pergi menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya karena ulah biadab ayahnya sendiri. (HADI SUDIRMANSYAH/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)