Jokowi ke Lampung

Jokowi ke Lampung, Pakai Kaus dan Jins Borong Tempe di Pasar Tradisional hingga Bahas Hoaks Isu PKI

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Lampung selama dua hari pada Jumat (23/11/2018) hingga Sabtu (24/11/2018).

tribun lampung/hanif mustafa
Jokowi tampak bersiap melepas jalan sehat di Tugu Adipura, Bandar Lampung pada Sabtu, 24 November 2018. Jokowi ke Lampung, Pakai Kaus dan Jins Borong Tempe di Pasar Tradisional hingga Bahas Hoaks Isu PKI 

"Kita optimis minimal 70 persen suara untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Lampung," kata Dedi disambut tepuk tangan peserta Rakerda.

Di tempat yang sama, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, yang juga Ketua DPC PDIP Lambar, meyakini target 70 persen tersebut bisa tercapai di daerahnya.

"Insya Allah di Lambar bisa tercapai," kata Parosil.

Senada Bupati Lamtim Chusnunia (Nunik), yang juga Ketua DPW PKB Lampung, mengaku siap dengan target tersebut.

Menanggapi target itu, Jokowi pun meyakini bisa tercapai.

Ia mengaku sudah melihat peta politik di Lampung.

Kendati demikian, Jokowi menyebutkan ada dua kabupaten yang dianggap berat untuk mendulang suara, yakni Lampung Utara dan Tanggamus.

"Survei kita di Lampura terakhir baru mencapai 36 persen. Ini perlu kerja keras di sini. Dari pusat agar membantu biar naik seperti kabupaten lain. Kemudian kabupaten Tanggamus, masih 50:50, dua ini saja saya titip, hati-hati," kata Jokowi.

"Kita kerja berdasarkan data, bukan asal ngomong. Makanya sarapan pagi saya tadi itu angka-angka harga sembako, saya pelajari semuanya. Ini perlu kerja keras kita, kalau angka disampaikan tadi, yang target 70 persen, kita masih perlu kurang lebih 13-14 persen lagi," imbuhnya.

Temu Petani Pringsewu

Seusai memberi arahan di Rakorda TKD Lampung, Jokowi meluncur ke Pringsewu untuk kampaye soal pertanian.

Menurut Jokowi, persoalan paling mendasar dalam pertanian adalah air.

"Sering kali hujan banyak tapi waduk kita memang kurang, sangat kurang sekali," ungkapnya dalam acara Temu Petani Lampung di Dusun Pelayangan, Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu.

Jokowi membeberkan, pada 2014, ada sebanyak 231 bendungan dan waduk di Indonesia.

Jumlah itu sangat kecil bila dibandingkan di negara lain, semisal China yang mempunyai 110 ribu waduk dan bendungan.

Karena itulah, menurut dia, itu menjadi pekerjaan besar supaya bagaimana bisa menyediakan air untuk sawah-sawah di tanah air.

"Tanpa itu (ketersediaan air), lupakan yang namanya ketahanan pangan. Kita harus sadar kalau waduk kita kurang, bendungan kita kurang," ujar Joko Widodo.

Jokowi mengatakan, hal lain yang harus dipikirkan adalah irigasi, baik itu primer, sekunder maupun tersier.

Sehingga, petani yang tadinya hanya bisa menanam dan panen padi sekali dalam setahun, bisa menjadi dua kali.

"Jadi, saya sangat menghargai jika ada pembangunan waduk kecil pakai dana desa. Sebab, dana yang telah diberikan ke desa bukan dalam jumlah yang kecil," ujarnya.

Respons "Tabok"
Jokowi kembali mengungkit istilah "tabok" yang ia tujukan kepada para penyebar hoaks.
Ia merespons langkah aparat kepolisian menangkap JD, orang yang diduga menyebarkan fitnah Jokowi adalah anggota PKI.
Jokowi menyebutkan, bahwa proses hukum bagi JD itu adalah bentuk "tabok".
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan keinginan menabok orang yang menudingnya anggota PKI.
"Ya itu yang namanya menabok, ya itu, menabok dengan proses hukum," ujar Jokowi di Bandara Radin Inten II, Sabtu.
Jokowi pun mengingatkan bagi masyarakat, khususnya pengguna media sosial untuk berhati-hati.
Jangan sekali-sekali memuat unggahan kabar bohong, fitnah, dan sebagainya yang bisa merugikan orang lain.
"Jadi hati-hatilah dengan fitnah, membuat hoaks, hati-hati. Tabok itu ya proses hukum tadi," ujar Jokowi.
Dikutip dari Tribunnews.com, JD adalah admin akun media sosial, antara lain suararakyat23, suararakyat23id, suararakyat23ind, sr23.official, sr23official, sr23_official, suararakyat23_ind dan srct_dta.
Melalui akun-akun tersebut, JD menyebarkan berita bohong, pornografi, dan ujaran kebencian berbasis SARA.
Salah satunya adalah menyebutkan isu bahwa Jokowi PKI.
Ia menyunting foto Jokowi yang sedang berpose hormat, dengan menambahkan lambang palu arit dan tulisan hoaks. (beni/hanif/didik/kompas.com)
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved