Sungai Meluap dan Diperparah Sampah Sumbat Selokan, Banjir Rendam 1.000 Rumah di Lampung Selatan

Sungai Meluap dan Diperparah Sampah Sumbat Selokan, Banjir Rendam 1.000 Rumah di Lampung Selatan

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Safruddin
Dokumentasi Polsek Tanjungan
Antrean kendaraan di Jalinsum ruas Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Jumat, 30 November 2018. 

Sungai Meluap dan Diperparah Sampah Sumbat Selokan, Banjir Rendam 1.000 Rumah di Lampung Selatan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Banjir di Lampung Selatan merendam sekitar 1.000 rumah warga di 12 dusun dari dua desa yakni Desa Tarahan dan Tritunggal, Lampung Selatan.

Ribuan rumah terendam banjir di Lampung Selatan setelah hujan deras mengguyur pada Kamis malam hingga Jumat (30/11) dini hari.

Ketinggian air banjir di Lampung Selatan mencapai rata-rata 50 hingga 60 centimeter sempat memacetkan jalan lintas Sumatera hingga 5 kilometer.

"Untuk sementara dari hasil pendataan kita ada sekitar 1.000 rumah yang kerendam banjir dari 2 desa, Rangai Tritunggal dan Tarahan. Kita masih menlakukan pengecekan lagi," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Lampung Selatan Afendi kepada Tribunlampung.co.id.

BREAKING NEWS - Banjir dan Macet Sudah Selesai, Jalinsum Dipenuhi Sampah

Menurut dirinya di sebagian daerah luapan banjir sudah mulai surut setelah beberapa gorong-gorong saluran air yang tersumbat di bobol.

Tim dari Balai Besar Provinsi Lampung pun sudah turun ke lokasi. "Tapi masih ada di beberapa tempat luapan airnya masih cukup tinggi," terang Afendi.

Untuk kerusakan rumah, ada sekitar 5 rumah warga yang mengalami rusak ringan akibat tergerus air.

Menurutnya, salah satu penyebab terjadinya banjir dikarenakan tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.

Sehingga saat hujan deras air pun meluap. Siang ini arus lalulintas di Jalinsum sudah berangsur normal.

Luapan air yang sempat menggenangi Jalinsum sudah mulai surut. Tetapi petugas polisi masih mengatur lalulintas.

11 Fakta Terbaru Pernikahan Crazy Rich Surabayan, Bukan Doorprize Mobil Jaguar tapi Handphone

Harga Avanza Model Terbaru, Kira-kira Toyota Jual di Harga Berapa?

Dikelola Santri, Kampung Belajar D’lima Tawarkan Wisata Edukasi Sambil Bermain

Menikmati Pantai Saat Senja di Gili Air Lombok Utara, Ini Rute Transportasi Murah & Cepat dari Bali

Macetkan Lalu Lintas

Arus lalu lintas Jalinsum ruas Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, sudah mulai terurai.

Arus lalu lintas di Jalinsum sempat macet panjang pasca luapan banjir menggenangi badan jalan pada Jumat, 30 November 2018 pagi.

"Saat ini sudah mulai jalan kendaraan. Karena luapan airnya juga sudah sedikit surut," kata Joko, sopir travel jurusan Bandar Lampung-Bakauheni.

Luapan banjir menggenangi Jalinsum dan rumah warga di sekitarnya setelah hujan deras mengguyur sejak Kamis malam.

Akibatnya, saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang meluap.

Petugas Satlantas Polres Lampung Selatan dan Polsek Tanjungan terjun untuk mengatur lalu lintas yang sempat macet hingga mencapai 5 kilometer.

Diberitakan sebelumnya rumah-rumah di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, terendam banjir, Jumat, 30 November 2018.

Ini setelah hujan turun sejak Kamis, 29 November 2018 malam hingga Jumat dini hari.

Akibatnya, air sungai kecil di daerah tersebut meluap hingga menggenangi rumah warga.

Luapan banjir membuat kemacetan di Jalinsum. Pasalnya, ruas jalan sempat terendam banjir hingga ketinggian 50 cm.

"Pagi ini luapan banjir sudah mulai surut. Tapi, arus lalu lintas dari Bakauheni masih macet. Sedangkan dari arah Bandar Lampung sudah mulai jalan," kata Kabid Penanganan Bencana BPBD Lampung Selatan Afendi.

Afendi menjelaskan, saat ini personel BPBD Lampung Selatan masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir.

Selain Desa Rangai Tritunggal, banjir juga terjadi di Desa Tarahan.

"Memang daerah ini rawan banjir kalau turun hujan deras. Sebelumnya juga sempat terendam banjir beberapa waktu lalu," tambah Afendi. 

Maruli Simanjuntak, Sosok Menantu Luhut Binsar Pandjaitan yang Jadi Komandan Paspampres

BREAKING NEWS - Ruang Kelas Kebanjiran, Siswa MIN 12 Bandar Lampung Tak Bisa Sekolah

BREAKING NEWS - 58 Rumah di Sidomulyo Terendam Banjir Setinggi 1 Meter

11 Fakta Terbaru Pernikahan Crazy Rich Surabayan, Bukan Doorprize Mobil Jaguar tapi Handphone

Hujan Lebat di Pesawaran

Selain di wilayah Lampung Selatan, hujan lebat juga mengguyur wilayah Kabupaten Pesawaran.

Akibatnya, sejumlah wilayah mengalami banjir dan longsor, Kamis (29/11) malam.

Alhasil sejumlah aktifitas masyarakat terganggu.

Kepala BPBD Pesawaran Mustari membenarkan terkait adanya banjir, berupa genangan air yang berada di dataran rendah. Banjir, menurut dia, ada di wilayah Marga Punduh.

"Informasi dari camat ketinggian air lumayan, selutut (kurang lebih 50 cm). Tapi sudah surut. Kerugian atau korban jiwa nggak ada," ujarnya, Kamis malam.

Ia mengungkapkan, sejumlah warga yang rumahnya tergenang mencari tempat aman, mengungsi ke rumah warga yang panggung.

Kondisi tersebut cukup merepotkan, sebab pada kejadian itu warga seharusnya sudah istirahat di rumah dari aktifitasnya.

Hujan, cerita Mustari, turun sekitar pukul 16.00 WIB, kemudian air di dataran rendah naik sekitar pukul 18.00 WIB.

Deddy Corbuzier Ungkap Settingan Artis yang Sengaja Bikin Gosip untuk Acara TV, Tarifnya Fantastis!

Lebih dekat dengan Tribunlampung, subscribe channel video kami; 

Mustari mengatakan bahwa satgas bencana juga sudah masuk ke wilayah yang potensi rawan bencana, seperti Padang Cermin dan Gayau.

Tidak hanya banjir, hujan juga akibatkan longsor di ruas Jalan Way Rate, Ketapang.

Sehingga berpotensi mengganggu arus lalu lintas. Sebab material tanah sedikit menutupi ruas jalan tersebut.

Kepala Polsek Padang Cermin AKP Zulkifli Rusli mengungkapkan, bahwa material tanah tidak terlalu menghambat arus lalu lintas.

Sebab, kejadian malam hari dan kendaraan yang melintas hanya sedikit.

Sekira pukul 23.00 WIB, kata dia, arus lalu lintas sudah lancar.

Sebab material tanah yang berada di badan jalan berhasil diatasi dengan alat berat.

Sehingga gangguan hanya berlangsung tiga jam, dari pukul 19.00-22.00 WIB."Dibantu alat berat dari marinir," katanya. (ded/dik/Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved