Tribun Bandar Lampung

Kostum Daun Bambu SMAN 1 Sukoharjo Curi Perhatian di Parade Budaya Peringatan HGN

Pelajar dari SMA Negeri 1 Sukoharjo Pringsewu berhasil menampilkan demo terbaik pada parade budaya kali ini.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Bayu
Kostum Daun Bambu SMAN 1 Sukoharjo 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lampung Sai menggelar parade budaya pada peringatan hari guru nasional (HGN) tahun ini.

Sebanyak 5.000an pelajar jenjang SMA/SMK berkat arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung berpartisipasi mengikuti parade tersebut.

Salah satunya pelajar dari SMA Negeri 1 Sukoharjo Pringsewu berhasil menampilkan demo terbaik pada parade budaya kali ini.

Adapun kostum yang digunakan pada parade ini diantaranya memanfaatkan limbah daun bambu berbagai jenis.

Yakni sebagai bahan utama pembuatan kostum tersebut, serta ornamen yang lainnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh perancangan busana Dwi Ayu yang merupakan pelajar dari SMAN 1 Sukoharjo saat ditemui Tribun Lampung disela-sela parade di Jalan A Yani, Minggu (9/12).

Dirinya mengatakan kalau ide ini muncul dari ayahandanya Masngutrianto, yang menyumbangkan pemikiran.

Kemarin itu kebetulan ayahnya tak sengaja melihat tampilan secara heboh di layar televisi dan inspirasi itu akhirnya dituangkan saat parade kali ini.

Dengan kombinasi bahan bakunya dari daun bambu berjumlah 200an yang telah melalui proses sehingga layak pakai.

Proses pembuatan kostum dengan bentuk burung garuda ini memakan waktu sekitar satu pekan lamanya produksi.

"Itu juga saya sampai lembur-lembur ngerjainnya, termasuk mencari kualitas daun bambunya yang berkualitas," katanya

Sebelum disatukan menjadi kostum, daun bambu itu dijemur dulu sampai tiga hari. Kemudian setelah itu baru bisa menjadi satu dan dipasang secara berangkai.

Dirinya bersama rekannya dari SMAN 1 Sukoharjo ini harus pintar memilih daun dan jika tidak baik daun itu akan pecah daun tersebut.

Setelah itu baru disemprot dengan menggunakan cat praktis (plyok) dengan warna keemasan yang melambangkan warna burung garuda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved