2 Begal Sadis Jaringan Lampung Tewas Ditembak Polisi di Bandung
2 Begal Sadis Jaringan Lampung Tewas Ditembak Polisi di Bandung. 2 pelaku mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - 2 Begal Sadis Jaringan Lampung Tewas Ditembak Polisi di Bandung.
2 pelaku tersebut mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
Polisi menembak dua begal di Kota Bandung lantaran berupaya melawan dan melarikan diri dari penangkapan yang dilakukan Satuan Unit Reserse Polrestabes Bandung, Selasa (11/12/2018) dini hari.
Dua begal tersebut yakni AS (21) dan AG (22).
Keduanya tewas dengan luka tembak di dada di Jalan Cisaranten Wetan, Kecamatan Cinambo, Kota Bandung, Jawa Barat.
• 17 Orang Tewas Dibantai KKB di Nduga Papua, Tubuhnya Penuh Luka Tembak dan Bacok
"Kami lakukan tindakan tegas karena pelaku berusaha kabur dan melawan anggota menggunakan senjata tajam," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M. Rifai, di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Penembakan ini berawal dari informasi kasus pencurian kendaraan bermotor (ranmor) di kawasan Sumur Bandung pada Minggu (9/12/2018).
Polisi pun mendapatkan informasi keduanya akan beroperasi di wilayah Cinambo.
Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian melihat motor yang dikendarai pelaku serupa dengan hasil curian yang dilaporkan korban pada hari minggu.
Polisi kemudian membuntuti pelaku dari kawasan Cingised hingga Cisaranten.
• KPK Sebut Bupati Zainudin Hasan Terima Suap Rp 100 Miliar
"Saat itu pelaku kemungkinan mau beraksi," ujarnya. Polisi sempat melakukan tembakan peringatan ke udara, namun pelaku tak mengindahkan dan terus berlari berusaha kabur.
Saat polisi mendekati, pelaku mengeluarkan pisau dan berusaha melawan.
Lantaran membahayakan petugas polisi terpaksa menembak keduanya.
"Mereka ini jaringan Lampung, selain melakukan curanmor, pelaku juga melakukan pencurian dengan kekerasan," katanya.
Jasad Keduanya kemudian dibawa langsung ke RS Sartika Asih.
• Daftar Nama Korban Tewas dan Luka Akibat Truk Tabrak 10 Motor dan 5 Mobil di Bumiayu Brebes
Cerita Pilu Korban Begal
Seorang wanita bernama Neng Mela Susana (33) yang menjadi korban begal di Jalan Soekarno Hatta, Bandung meninggalkan cerita pilu.
Neng Mela Susana yang sempat mengalami massa kritis di rumah sakit, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Al Islam Bandung.
Ia meninggalkan dua anak laki-laki, adapun anak yang pertama berusia 5 tahun, yang saat ini merupakan murid TK dan satu lagi berusia 1,5 tahun.
Mengetahui ibunya menjadi korban begal dan dilarikan ke rumah sakit, anak sulung Neng Mela Susana turut dibawa ke RS Al Islam oleh keluarga besar Neng.
Namun ketika sampai di IGD, sang anak tidak bisa memasuki ruangan perawatan di IGD RS Al Islam.
"Bapaknya yang sedang di IGD video call di hadapan istrinya dengan anak paling besar. Di video itu, si kaka liat ibunya dan berkata 'mama semangat ya semangat'," ujar keponakan Neng Mela Susana bernama Gessi (16), saat dihubungi melalui ponselnya.
• Arie Untung Jawab Cuitan Ernest Prakasa Soal Aksi 812
Saat itu, kata Gessi, anak sulung Neng Mela Susana belum terlalu tahu bahwa ibunya tengah mengalami luka parah di bagian kepala.
"Pas si kakak menyemangati ibunya lewat video call, ibunya tampak bereaksi, tubuhnya bergerak-gerak karena mungkin mendengar suara si kaka," ujar Gessi.
Cerita pilu pun berlanjut pada anak kedua Neng Mela yang masih berusia balita.
Pada malam kejadian, tiba-tiba, kata Gessi, anak kedua Neng Mela terbangun dari tidurnya dan menangis hebat.
"Jam 23.00 si ade tiba-tiba bangun, menangis sampai pukul 02.00 dini hari, mungkin firasat bayi," ujar Gessi.
Keesokan harinya, Selasa (27/11/2018), keadaan korban semakin kritis.
• 8 Efek Buruk Terlalu Banyak Makan Pepaya, Salah Satunya Bisa Sebabkan Keguguran
Sang kakak barulah kedua anak korban mengetahui apa yang terjadi, termasuk sudah mengetahui ibunya meninggal.
"Awalnya tidak tahu ibunya meninggal, tapi karena banyaknya anggota keluarga yang datang menanyakan kabar almarhum, anak laki-laki pertama jadi tahu. Sedih, menangis bahkan sempa menanyakan kondisi ibunya," ujar Madan (19), kakak Gessi.
Saat ini, kedua anak korban diasuh sementara oleh orang tua Madan dan Gessi yang merupakan kakak kedua korban.
"Kami kasihan sama anak-anaknya, apalagi masih kecil. Kami berharap pelaku bisa ditangkap," ujar dia.
Polisi Janji Menangkap Pelaku
Neng Mela Susana (33), korban kawanan begal sadis di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Senin (26/11/2018) malam, akhirnya meninggal dunia, Kamis (29/11/2018) siang di RS Al Islam, Bandung.
Luka parah di kepala membuat ibu dua anak itu tak bisa bertahan.
Perawat korban begal di Bandung itu mengembuskan napas terakhirnya tepat pukul 13.15.
Mela adalah korban begal sadis kedua yang meninggal dalam tiga bulan terakhir di Kota Bandung. Agustus lalu, Shanda Puti Denata (22), yang dibegal di Jalan Cikapayang, juga meninggal.
Dua pelaku ditangkap. Salah satunya tewas ditembak polisi karena sempat berusaha melawan.
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, berjanji akan berusaha secepat-cepatnya menangkap para pelaku.
"Anggota masih bekerja, periksa saksi. Mohon waktu, kami akan segera ungkap pelakunya," ujar Irman di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Jumat (29/11/2018).
Neng Mela Susana dibegal dalam perjalanan pulang dari klinik tempatnya bekerja sebagai perawat di Antapani ke rumah kontrakannya di Rancasari. Malam itu, seperti biasa, Mela dijemput suaminya, Rudi Dirga Hagana (35), menggunakan sepeda motor.
Di Jalan Soekarno-Hatta, tak jauh dari Jalan Riung Bandung, tiba-tiba kawanan begal menggunakan dua sepeda motor memepet mereka.