Pisang Plenet Pak Triyono, Kuliner Semarang yang Legendaris Sejak 1952
Satu di antara kuliner Semarang yang legendaris adalah pisang plenet. Menu pisang plenet Pak Triyono telah ada sejak tahun 1952, dan paling sering
Kuahnya yang keruh, terasa gurih santan dan rempah lainnya, terutama kluwak.
Masyudi Naspin (53), sang pemilik mengatakan kedai ini menggunakan daging leher dan daging tipis yang menempel di rusuk sapi untuk pindang dan sotonya.
Bagi yang ingin mencobanya, kamu bisa berkunjung ke kedai Nasi Pindang Kudus dan Soto Sapi di Jalan Gajahmada nomor 89B, Semarang, Jawa Tengah.
Kamu juga bisa ke dua cabangnya yang tersebar di Semarang, semuanya buka mulai pukul 06.00 WIB–pukul 22.00 WIB.
2. Toko Oen
Restoran dengan konsep indis ini dimulai sejak tahun 1922 di Yogyakarta tetapi yang bertahan hingga saat ini justru cabang Semarangnya yang dimulai sejak 1936.
Restoran Toko Oen beralamat di Jalan Pemuda 52, Kota Semarang, memiliki berbagai menu makanan yang khas, percampuran Eropa, Jawa, dan sedikit Tionghoa.
Dalam bangunan yang ditaksir berdiri sejak 1910 itu, kamu akan melihat arsitektur warisan kolonial Belanda otentik.
Barisan kursi kayu, perabot tua, dan bingkai-bingkai klasik menghiasi tempat ini.
Pengunjung seakan dibawa kembali ke masa lalu.
Beberapa hidangan yang khas di sini mulai dari bistik lidah sapi, lumpia semarang, wafle, Es Krim Toko Oen, hingga kue lidah kucing yang merupakan resep dari Eropa.
Kamu bisa mengunjunginya antara pukul 09.00 WIB-pukul 21.00 WIB, di Jalan Pemuda No. 52, Semarang Tengah.
3. Kepala Manyung Bu Fat
Siraman kuah panas dengan potongan cabai rawit yang melimpah di atas ikan asap gurih.
Kamu bisa menemukan sensasinya di Kepala Manyung Bu Fat, yang berdiri sejak 1969.
Bagi yang gemar masakan pedas, salah satu kuliner yang melegenda di Semarang ini patut jadi menu makan siang kamu.
Ya, Mangut Ikan Manyung ala Bu Fat.
Ikan manyung merupakan ikan laut yang dagingnya biasa digunakan untuk ikan asin jambal roti.
Gurih dan padat dagingnya menjadi alasan rumah makan ini mengolah kepala dan daging ikan untuk diasap dan diolah dengan bumbu ala Bu Fat.
Hidangan favorit di sini justru bagian kepala ikan yang berukuran sebesar bola sepak, kepala manyung ini bisa untuk tiga sampai lima orang.
Daging kepala ikannya terasa lembut, tapi padat, ada beberapa bagian yang kenyal.
Kuah ala Bu Fat dengan cabai dan rempah yang kaya memberikan cita rasa khas yang bikin berkeringat dan ketagihan.
• 6 Rekomendasi Warung Sate Taichan di Semarang, Harga Mulai Rp 10 Ribu
Satu porsi kepala manyung, dijual seharga Rp 75.000-Rp 150.000 dengan berat mencapai dua kilogram.
Bagi kamu yang mau mencicip cita rasa yang legendaris ini, bisa berkunjung ke tiga lokasi Resto Kepala Manyung Bu Fat, antara lain di Jalan Sukun, Banyumanik, dan Jalan Ariloka, Krobokan Semarang Barat, pukul 07.00 WIB-pukul 19.00 WIB.
Sedang berwisata ke Semarang, jangan lupa untuk mampir dan menikmati kuliner-kuliner Semarang yang melegenda.
Artikel ini telah tayang di Nova.Grid.id dengan judul Eksis Sejak 1952, Ini Dia Pisang Plenet Legendaris di Semarang, Unik! dan Kompas.com dengan judul 5 Kuliner Legendaris Semarang yang Wajib Dicoba