Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 77 Korban Tewas di Pesisir Lampung Selatan

Senin, 24 Desember 2018 sekitar pukul 17.00 WIB, sebanyak 77 korban tsunami ditemukan di Lampung Selatan dalam kondisi tak bernyawa.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Perdiansyah
Kondisi Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, yang hancur pasca diterjang tsunami, Senin, 24 Desember 2018. 

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi saat meninjau lokasi yang terdampak bencana tsunami di Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018.

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi menyerahkan bantuan sembako kepada warga korban tsunami di depan Masjid Nurul Huda, Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi menyerahkan bantuan sembako kepada warga korban tsunami di depan Masjid Nurul Huda, Desa Way Muli, Rajabasa, Lampung Selatan, Senin, 24 Desember 2018. (Tribunlampung/Noval)

Pantauan Tribunlampung.co.id, Irwan dan Purwadi berkeliling meninjau beberapa titik terparah yang terkena gelombang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.

Pangdam juga secara simbolis menyerahkan bantuan berupa sembako ke warga yang menunggu di depan Masjid Nurul Huda.

Mulai Kelaparan

Sementara itu, warga Desa Tejang di Pulau Sebesi masih tinggal di tempat-tempat pengungsian.

Warga belum berani pulang ke rumah pasca terjangan gelombang tsunami.

"Ini warga warga masih mengungsi di tempat yang lebih tinggi di kaki bukit. Belum berani pulang," kata Umar, warga Pulau Sebesi.

Menurut dia, di desanya ada satu anak ditemukan tewas.

Saat gelombang tsunami menghantam, korban terlepas dari upaya penyelamatan kedua orangtuanya.

Sampai siang ini, belum ada bantuan apa pun dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

"Ini jika dalam dua hari ke depan tidak ada bantuan sembako dan lainnya, warga pulau akan kelaparan. Karena stok bahan kebutuhan pokok saat ini menipis," tandasnya. 

Kerahkan Anjing Pelacak

Sekitar 15 menit usai dilepas untuk mencari korban tsunami, anjing pelacak bernama Vero seketika duduk di atas puing bangunan rumah yang roboh.

Meski sudah ditarik oleh pawangnya, Vero enggan beranjak dari tempat itu.

Tak dinyana, tepat di bawah Vero ada dua jenazah tertimbun.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved