Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Duka Pengungsi di Gunung Rajabasa, Kedinginan dan Mulai Terserang Penyakit

Hujan yang mengguyur dalam dua hari terakhir menambah penderitaan para pengungsi di kaki Gunung Rajabasa.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Kondisi pengungsi di kaki Gunung Rajabasa, Kamis, 27 Desember 2018. 

Tinggal selama empat hari di tenda, sejumlah pengungsi di kaki Gunung Rajabasa mulai terserang penyakit.

Kebanyakan warga mengeluhkan demam, batu, pilek, dan gangguan pernapasan.

Ada juga warga yang memiliki riwayat sakit gula darah, hipertensi, dan sakit lainnya yang kambuh.

“Kalau demam sudah mulai. Kita yang paling khawatir anak-anak. Karena ini sudah mulai ada yang terkena panas tinggi,” terang Hasanah, pengungsi di Gunung Rajabasa, Kamis, 27 Desember 2018.

Kondisi ini tidak hanya dialami warga yang mengungsi ke tenda-tenda.

Hal sama juga dialami warga pengungsi di Desa Canggu, Desa Krinjing, dan Desa Totoharjo.

Kondisi pengungsi di sejumlah desa di Kecamatan Rajabasa, Lamsel, Kamis, 27 Desember 2018.
Kondisi pengungsi di sejumlah desa di Kecamatan Rajabasa, Lamsel, Kamis, 27 Desember 2018. (Tribun Lampung/Dedi Sutomo)

Meski begitu, mereka tidak kesulitan mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan obat-obatan.

Karena setiap tempat konsentrasi pengungsian terdapat posko pelayanan kesehatan.

“Bahkan terkadang anggota relawan kesehatan datang menyambangi tempat pengungsian untuk melakukan pemeriksaan,” kata Muksin, warga lainnya.

Budi, relawan kesehatan di Desa Way Muli Timur, mengatakan, gangguan kesehatan yang dialami warga yakni batuk, pilek, demam, dan ISPA.

“Tetapi memang ada beberapa warga yang mengeluhkan hipertensinya naik dan juga gula darah naik. Mereka memang memiliki riwayat sakit hipertensi dan gula darah. Karena mungkin cukup stres pascatragedi tsunami. Jadi tensinya naik,” ujarnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved