Puncak Gunung Anak Krakatau Susut 228 Meter, Tinggi GAK Tinggal 110 Meter
Puncak Gunung Anak Krakatau Susut 228 Meter, Tinggi GAK Tinggal 110 Meter
Penurunan tersebut ditandai dengan berhentinya letusan asap. "Kemarin (Jumat) sore itu, terlihat dan terkonfirmasi bahwa Gunung Anak Krakatau jauh lebih kecil dari sebelumnya," ujar Antonius.
Antonius menambahkan letusan GAK yang terjadi saat ini bersifat impulsif, yakni tidak ada asap keluar meski tetap aktif.
Meski begitu, warga masih diimbau untuk tetap berada pada jarak aman minimal 5 kilometer dari lokasi karena statusnya masih di level III atau Siaga.
"Disarankan tidak masuk ke kompleks Krakatau," imbuhnya.
Pengungsi
Menurunnya aktivitas GAK dalam dua hari terakhir membuat sebagian warga di kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yang sempat mengungsi kembali ke rumah masing- masing. Terutama warga di desa-desa yang tidak mengalami dampak serius terjangan tsunami.
Sementara warga yang daerahnya terdampak parah, seperti Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk, dan Kunjir, masih bertahan di pengungsian.
Sebagian warga beralasan rumahnya rusak diterjang tsunami. Pengungsi lainnya mengaku masih trauma dengan gelombang tsunami yang datang tiba-tiba.
"Kita masih mengungsi karena rumah rusak cukup parah akibat tsunami," terang Dian, seorang warga Kunjir yang mengungsi ke Desa Cugung.
Kondisi serupa terjadi pada pengungsi warga Pulau Sebesi dan Sebuku yang ditempatkan di Lapangan Tenis Indoor Kalianda.
Sampai Sabtu kemarin, warga masih berada di lokasi pengungsian tersebut.
"Kita belum tahu. Tergantung nantinya seperti apa arahan pemerintah dan informasi tentang kondisi GAK. Kalau memang sudah aman, kita juga ingin kembali ke Pulau Sebesi," kata Radawati, seorang pengungsi di Lapangan Tenis Indoor Kalianda.(ded/tribun network)