Tsunami Pesisir Lampung
Sekolah Rusak Berat Diterjang Tsunami, Siswa SD Negeri 2 Kunjir Pindah Belajar
Ada dua sekolah SD di Desa Kunjir yang rusak akibat diterjang tsunami. Kerusakan terparah terdapat pada SD Negeri 2 Kunjir.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Sebanyak 70 rumah rusak sedang dan 94 rusak ringan.
Dijenguk Gubernur Sumsel
Tsunami yang melanda wilayah pesisir Lampung Selatan rupanya mengundang simpati Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Sebagai bentuk kepedulian, Herman Deru menyambangi warga asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang mengungsi di lapangan tenis indoor, Kalianda, Minggu, 30 Desember 2018.
Dalam kunjungannya, Herman Deru juga membawa bantuan berupa 21 ton beras kualitas premium untuk korban tsunami yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
• Sepekan Tsunami Berlalu, Kegiatan Ekonomi Masyarakat Mulai Menggeliat
“Mudah-mudahan bantuan yang kita berikan ini bisa membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Herman Deru.
Herman Deru juga meninjau dapur umum di SMA Negeri 1 Kalianda yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Herman Deru mengatakan, Pemprov Sumatera Selatan siap membantu Kabupaten Lampung Selatan dalam penanganan pengungsi maupun korban luka-luka yang saat ini masih dirawat.
“Kita juga telah mengirim tim Tagana beserta peralatan komplet untuk misi kemanusiaan, membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Ini waktunya tidak terbatas. Selama masih diperlukan, sampai semua pulih kembali,” beber Herman Deru.
Selain beras, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga menyumbang 60 karung berisi pakaian layak pakai, 120 dus mi instan, selimut, dan uang tunai Rp 200 juta. Total nilai bantuan mencapai Rp 1 miliar.
Mulai Menggeliat
Sepekan pascatsunami, kegiatan ekonomi masyarakat di daerah pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan mulai menggeliat.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu, 30 Desember 2018, beberapa warga Desa Canti, Desa Banding, dan Desa Rajabasa, yang memiliki warung kelontongan sudah kembali membuka usahanya.
Namun, tidak demikian halnya dengan warga di Desa Way Muli, Desa Kunjir, dan Desa Sukaraja.