UPDATE - Korban Meninggal Dunia Akibat Longsor Cisolok Sukabumi Berjumlah 13 Orang. Ini 5 Faktanya!
Proses evakuasi korban longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dilanjut sejak pagi hari ini Rabu (2/1/2019)
"Saya melihat semua rumah tetangga sudah terkubur, lalu saya teringat dengan ibu dan bapak saya," kata Suherman.
• Berita Terbaru Longsor di Cisolok Sukabumi: Korban Meninggal 9 Orang, 34 Masih Dicari
4. Rumah Bergetar
Warga lainnya, Haeni (46) menceritakan saat longsor terjadi.
Diketahui rumahnya hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi longsor.
Haeni menuturkan bahwa awalnya saat kejadian rumahnya terus begetar hingga kaca jendela rumahnya berbunyi.
Kemudian ia mendengar suara gemuruh tanah, namun ia kira merupakan rombongan mobil melintas yang hendak rayakan tahun baru.
"Pas kejadian semua pada kumpul di rumah udah mau maghrib kan. Ada suara, pikir saya yang mau tahun baruan, arah dari arah Cicemet (atas), mungkin orang mau piknik orang tahun baruan di pantai, bawa mobil banyak karena di jalan sini banyak lewat mobil-mobil offroad sampe sepuluh mobil itu biasa," kata Haeni kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (1/1/2019).

Saat itu, tutur Haeni, cuaca sedang turun hujan sedang dengan tenang tanpa adanya angin kencang.
"Eh lama-lama rumah goyang, gerembeng-gerembeng kalo kaca kedengeran, terus orang teriak longsor, longsor, longsor, terus saya lari ke sini (ke Jalan)," kata Haeni
5. Kendaraan dan Hewan Ternak Tertimbun
Lumbung padi hingga ternak milik warga ikut tertimbun longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Menurut data sementara Posko Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Selasa (1/1/2019), ada 25 lumbung padi dan 35 hewan ternak domba tertimbun longso pada Minggu (31/12/2018).
Selain itu, 12 unit motor milik warga juga demikian dan sebagian berhasil dievakuasi.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fakta Baru Longsor di Cisolok Sukabumi, 13 Orang Tewas dan Warga Rasakan Rumah Bergetar