Tribun Lampung Selatan

Sudah 2 Pekan di Tenda Pengungsian, Warga Ingin Hunian Sementara Segera Direalisasikan

Warga pengungsi di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa berharap pemerintah dapat segera merealisasikan hunian sementara (huntara).

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Pengungsi asal Desa Way Muli di kaki Gunung Rajabasa, Minggu, 6 Januari 2019. 

Sudah 2 Pekan di Tenda Pengungsian, Warga Ingin Hunian Sementara Segera Direalisasikan

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAJABASA – Warga pengungsi di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa berharap pemerintah dapat segera merealisasikan hunian sementara (huntara).

Pasalnya, sudah dua pekan warga harus menempati tenda-tenda di kaki Gunung Rajabasa.

Ada pula pengungsi di Desa Cugung, Desa Krinjing, dan Desa Hargo Pancuran.

Masa Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang, Aktivitas Gunung Anak Krakatau Menurun

“Kemarin kita mendapatkan informasi jika warga yang rumahnya rusak rencananya ditempatkan di hunian sementara. Kita berharap ini dapat segera direalisasikan,” ujar Tuti, pengungsi asal Way Muli, Minggu, 6 Januari 2019.

Menurutnya, terlalu lama tinggal di tempat pengungsian menjadi beban psikologis bagi warga.

Pengungsi asal Desa Way Muli di kaki Gunung Rajabasa, Minggu, 6 Januari 2019.
Pengungsi asal Desa Way Muli di kaki Gunung Rajabasa, Minggu, 6 Januari 2019. (Tribun Lampung/Dedi Sutomo)

Pasalnya, dengan menurunnya erupsi Gunung Anak Krakatau, warga berharap bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

“Kalau terlalu lama di pengungsian, kita repot. Ini saja kita belum terpikirkan nanti apa yang akan kita kerjakan untuk mata pencarian. Karena selain rumah yang rusak, perahu sebagai sumber mata pencarian juga rusak,” kata Tuti.

Hal sama dikatakan Nengsih.

“Kalau memang ada hunian sementara, kita tentu berharap bisa segera direalisasikan. Karena kan tidak mungkin kita selamanya ada di pengungsian seperti ini,” kata Nengsih.

Siapkan Eks Hotel 56 Kalianda

Plt Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lampung Selatan Sefri Masdian memastikan segera merealisasikan hunian sementara (huntara) bagi warga yang kehilangan rumahnya karena tsunami.

Menurut Sefri, huntara yang disiapkan oleh pemerintah ada di eks Hotel 56 Kalianda.

Bawa 38 Truk, NasDem Galang Solidaritas Warga Jatim untuk Korban Tsunami di Lampung dan Banten

Saat ini sedang dalam tahap pembenahan beberapa sarana pendukung untuk bisa menjadi huntara.

“Segera direalisasikan. Untuk huntara yang ada di eks Hotel 56 saat ini sedang menyelesaikan pemasangan instalasi listrik dan juga MCK. Untuk air sudah selesai kemarin,” kata Sefri, Minggu, 6 Januari 2019.

Selain di eks Hotel 56 Kalianda, terang Sefri, juga ada huntara yang disediakan pihak lainnya di beberapa titik di daerah pesisir Kecamatan Rajabasa.

Ada 20 unit huntara di Desa Banding dari Nahdlatul Ulama (NU) yang telah dilengkapi dengan musala, MCK, dan sarana lainnya.

“Kita juga berharap pada pihak-pihak lainnya yang juga bisa membantu menyiapkan huntara bagi warga yang kehilangan rumahnya,” terang Sefri.

Pemerintah daerah, ujarnya, tidak akan memaksa warga yang kehilangan rumah akibat tsunami untuk tinggal di huntara eks Hotel 56 Kalianda.

Eks Hotel 56 Kalianda Jadi Tempat Penampungan Korban Tsunami

Itu jika warga yang memiliki mata pencarian sebagai nelayan merasa lokasinya terlalu jauh.

Begitu juga dengan rencana relokasi warga yang kehilangan rumahnya ke lahan 6 hektare yang disiapkan di Kalianda.

Menurut Sefri, itu jika warga memiliki lahan sendiri yang tidak bersengketa dan jauh dari pantai (pada zona aman).

“Jika memang warga memiliki lahan lainnya yang tidak di pinggir pantai dan ingin membangun rumah mereka, pemerintah akan membantu untuk pembangunannya,” ujar Sefri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved