Perempuan Indramayu Itu seperti Mangga

Mendengar reputasi mangga yang enak sampai cerita eksploitasi perempuan di sana, sudah bukan hal baru lagi bagi kami.

The Sentinel
Ilustrasi Eksploitasi Perempuan 

Mereka menguatkan dugaan itu, bahwa Ambon adalah kota ke sekian yang sudah mereka tinggali untuk “bekerja”.

Indikator kepindahan dari kota satu ke kota lainnya tak lain adalah fisik dan usia semata.

Ngarot, Saat Kepala Gadis-gadis Indramayu Ini Dipenuhi Bunga

Kapitalisasi perempuan

Di dunia kapitalis, perempuan selalu menjadi pihak yang termarjinalkan.

Ketika semua diukur dengan skala materi, pada saat kebutuhan rumah tangga juga menjadi tidak masuk akal lagi untuk dipenuhi, perempuan adalah pihak yang dipaksa pergi ke luar rumah dan bekerja dengan bekal pendidikan yang tidak disiapkan untuk hal tersebut.

Ketika giliran bersekolah, anak laki-laki didahulukan dengan alasan nanti akan menjadi kepala keluarga, pencari nafkah utama.

Namun, pada kenyataannya ketika laki-laki mengalami kesulitan mencari nafkah maka perempuan yang harus maju dengan menggunakan bekal tubuhnya.

Dari mulai buruh kasar, asisten rumah tangga, pekerja kantoran, sampai pekerja seks, tubuh-tubuh perempuan dijajakan sama halnya seperti mangga.

Di salah satu agen pengiriman buruh migran, jelas sekali foto-foto para calon buruh migran perempuan dipajang dan calon majikan memilih mereka berdasarkan foto dan sedikit keterangan tentang kemampuan berbahasa dan lainnya.

Di dunia kapital, perempuan juga dipengaruhi habis-habisan sesuai kepentingan pemilik modal.

Kulit putih, rambut lurus, badan kurus, yang mana beberapa hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi perempuan di seluruh muka bumi.

Dampaknya? Perempuan mati-matian berusaha untuk menjadi seperti citra kapital tersebut.

Siapa yang paling diuntungkan? Tentu saja pemilik modal.

Tubuh perempuan dikontrol tidak hanya oleh laki-laki, tetapi juga oleh masyarakat umum, oleh sistem. 

Menyedihkan. Harus ada revolusi pola pikir terhadap perempuan.

Perempuan adalah manusia yang sama seperti gender lain, yang bukan hanya terdiri atas daging dan darah tetapi juga nyawa yang bersamanya melekat hak dan martabat sebagai manusia. (Dian Purnomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mangga Indramayu dan Eksploitasi Tubuh Perempuan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved