Bos Laundry yang Mayatnya Ditemukan Dalam Drum Ternyata Dibunuh Karyawan Sendiri
Bos Laundry yang Mayatnya Ditemukan Dalam Drum Ternyata Dibunuh Karyawan Sendiri
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Beberapa waktu lalu warga Surabaya sempat dihebohkan dengan penemuan mayat dalam tong sampah di Jalan Romokalisari Surabaya.
Mayat tersebut ditemukan oleh seorang pemulung dalam keadaan terbungkus seprei.
Kaki dan tangannya juga dalam keadaan terikat.
Polisi menduga bahwa wanita tersebut telah dibunuh.
Meski sempat mengeluh karena kekurangan saksi, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan bos laundry tersebut.
"Dalam kasus ini penyidik mengeluh minimnya saksi, namun dengan dianalisa dengan jeli, fakta itu akhirnya terungkap," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, Jumat (18/1/2019) seperti dilansir dari Kompas.com.
Pelaku pembunuhan wanita tersebut ternyata adalah karyawan laundry usahanya sendiri.
Keduanya adalah Syaifur Rizal (19) dan Muhammad Ari (20) yang sudah ditangkap polisi pada Kamis (17/1/2019).
Melansir dari Tribunnews, pelaku membunuh korban lantaran tersulut emosi.
• Jadwal dan Siaran Langsung Liga Inggris Sabtu dan Minggu, Ada Derbi London
Korban emosi saat mendapati pagar ruko dalam keadaan terbuka.
Lalu mengusir tersangka.
Kedua tersangka kemudian naik ke lantai dua ruko untuk berkemas.
• Sebelum Soeharto Marah Besar, Jenderal TNI Terpaksa Turun ke Jalan
Saat berada dalam kamar istirahat, Muhammad Ari menyampaikan kekesalannya lantaran dituduh mencuri handphone dan dompet korban.
Dari situlah keduanya kemudian berencana untuk membunuh korban.
Mayat dalam Drum
Penemuan mayat seorang perempuan di dalam sebuah drum plastik terjadi di Surabaya Kamis (17/1/2019).
Mayat perempuan di dalam drum plastik di Surabaya ini akhirnya diketahui identitasnya sebagai seorang pengusaha perempuan yang memiliki usaha laundry.
Anggota Polrestabes Surabaya yang berhasil mengungkap identitas mayat perempuan dalam drum plastik itu menyatakan korban Ester Lilik Wahyuni (51), warga Royal Residence Surabaya.
“Korban memiliki usaha laundry,” kata AKBP Sudamiran, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya.
Ester memiliki usaha laundry di Sememi Indah, dan Simpang Darmo Permai.
Usaha Ester melayani laundry sprei hotel dan beberapa rumah sakit di Surabaya.
Ester Lilik ditemukan meninggal dunia dalam kondisi di dalam drum plastik saat ditemukan di semak Jalan Raya Maspion IV Romokalisari, Surabaya, Kamis (17/1/2019).
Mayatnya sudah membusuk dengan kaki dan tangan terikat ke belakang tubuhnya.
• Video Lengkap Keseruan Debat Capres Cawapres 2019, Jokowi Menangkis Serangan Prabowo
Saat ditemukan, korban masih mengenakan kaus orange dan celana hitam.
Mayat korban terbungkus selimut putih, dan berada di dalam tong plastik berwarna hijau.
• Zalnando Disebut Jadi Pemain Baru Persib Bandung, Simak Statistiknya
Selimut atau sprei yang membungkus mayat korban ini turut jadi petunjuk yang bisa mengidentifikasi korban.
“Tentang luka dan penyebab, kami menunggu autopsi. Pelakunya masih dalam penyelidikan,” kata Sudamiran.
Ditemukan Pemulung
Mayat perempuan dalam drum plastik di Surabaya pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.
Pemulung menemukan mayat wanita terbungkus kain putih di dalam drum plastik di semak Jalan Raya Maspion IV Romokalisari, Surabaya, Kamis (17/1/2019).
Awalnya pemulung tersebut berniat mengambil drum plastik itu.
Saat mendekat, pemulung itu mencium bau busuk.
• Video Lengkap Keseruan Debat Capres Cawapres 2019, Jokowi Menangkis Serangan Prabowo
Pemulung itu juga melihat bercak darah. Ternyata drum itu berisi mayat yang terbungkus kain.
Kemudian pemulung tersebut lapor ke satpam Maspion, dan dilanjutkan ke polisi.
Melihat kondisi ini, diduga mayat wanita dalam drum itu adalah korban pembunuhan.
Kepala Instalansi Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Dr Abdul Aziz menyebutkan ada sejumlah ciri-ciri dari mayat perempuan tersebut.
• Muncikari Vanessa Angel Berinisial W Disebut Muncikari Kunci, Polisi Beber Perannya
• 3 Wanita Bertetangga Baru Tahu Punya Satu Suami yang Sama Gara-gara Pesan
• Profil Alex Kawilarang, Penggagas Kopassus yang Pernah Menempeleng Soeharto
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, korban memakai pakaian berwarna orange bertulis Point One, dan mengenakan celana hitam.
Abdul Aziz mengungkap tangan dan kaki korban terikat menggunakan tali.
"Kepala korban terbungkus kain putih polos. Kaki dan tangannya terikat di belakang dengan tali seperti kain yang menutup kepalanya," kata Abdul Aziz. (*)