Tribun Pringsewu

Resah Suspek DBD, Warga Gadingrejo Timur Rela Bayar Rp 15 Ribu Buat Fogging

Warga Pekon Gadingrejo Timur, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu resah dengan suspeknya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Tribunlampung/Didik
Sejumlah warga Pekon Gadingrejo Timur dirawat di Klinik Kosasih Kecamatan Gadingrejo karena suspek DBD 

Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan C

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Warga Pekon Gadingrejo Timur, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu resah dengan suspeknya Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah setempat.

Pasalnya, sampai dengan saat ini sudah ada puluhan orang keluar masuk akibat DBD.

Keresahan semakin menjadi setelah mendengar dua korban meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini.

Data Dinas Kesehatan Pringsewu menyebutkan, warga meninggal DBD atas nama Naviatul Munakil (7) dan Khori Aulia (22) warga Kecamatan Gadingrejo.

Atas kekhawatiran masyarakat akan penyakit berbahaya ini, mereka rela merogoh kocek Rp 15 ribu untuk dilakukan fogging atau pengasapan.

Seperti yang disampaikan Sulastri warga RT III Pekon Gadingrejo Timur yang ditemui sedang menunggui keluarganya dirawat di Klinik Kosasih Gadingrejo.

Ditakuti-takuti Masalah Dana DAK, Tiga Oknum Wartawan Gadungan Palak Kepsek SD Minta Rp 25 Juta

"Pingin bersih, bebas dari nyamuk sehingga swadaya dengan membayar," ujarnya, Senin ( 28/1/2019).

Tomi (32) yang juga tinggal di Pekon Gadingrejo Timur berharap adanya pencegahan dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Tomi saat ditemui juga sedang menunggui istrinya beserta mertua, dirawat di Klinik Kosasih Gadingrejo karena DBD.

Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Perumnas Way Halim Diamankan Tak Lama Setelah Beraksi

Selama ini, kata dia, upaya pencegahan dilakukan masyarakat dengan cara foging secara swadaya, yang melaksanakan fogging dari pihak Puskesmas.

Kepala Pekon Gadingrejo Timur Mirad membenarkan bila warganya banyak yang suspek DBD.

Menurut dia, secara data pekon ada lebih 50 an orang yang diduga DBD.

Namun, dari hasil laboratorium banyak yang belum laporan.

Dia mengatakan paling banyak DBD berada di RW 2, terlebih khusus RT 01, RT 02, RT 03, RT 5 dan RT 6.

Menurut dia, sebagian dari warga sudah ada yang sehat.

Sedangkan, yang baru-baru sakit ada yang dirawat di Puskesmas Gadingrejo dan Kelinik Kosasih Gadingrejo.

Dia membenarkan bila beberapa waktu lalu telah dilakukan foging swadaya dan bekerjasama dengan Puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan bahwa foging swadaya itu dilakukan bila tidak ada kasus di suatu tempat, tapi masyarakat meminta untuk foging.

Tapi, kata dia, kalau sudah terdapat kasus DBD, radius 100 meter dari titik kasus menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan untuk foging.

"Misal pada suatu tempat mau foging, tapi DBD belum merambah, jadi memang relawan dari masing-masing (masyarakat)," katanya.

Menurut dia, untuk fogging swadaya ini puskesmas menyediakan obatnya.

Sedangkan untuk biaya solar, tenaga dan biaya makan petugas, sukarela dari masyarakat setempat. Itu, tegas dia, foging yang diminta masyarakat karena tidak ada kasus DBD.

Berkaitan dengan masih adanya warga yang dirawat DBD, pihaknya akan mengecek apakah sebelumnya ada laporan ke dinas atau tidak terkait keberadaan kasus DBD di lokasi tersebut.

Purhadi mengatakan, bahwa kasus DBD di Kabupaten Pringsewu hingga 22 Januari 2019 kemarin 180 kasus.

Terbanyak kasus tersebut berada di Kecamatan Gading dan Kecamatan Pringsewu.

Oleh karena itu lah, dia mengimbau supaya masyarakat menjalankan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Serta menguras, menutup dan mengubur (3M).

Tags
DBD
fogging
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved