Pembunuhan di Bandar Lampung
Psikolog RSJ Lampung Sarankan Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung Divisum
Psikolog RSJ Lampung belum melihat rekam medis RE (36) pelaku pembunuhan M (67) ayah kandungnya.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- Psikolog Lampung meminta polisi untuk melakukan visum terhadap RE (36) pelaku pembunuhan ayah kandungnya
- Hal ini untuk mengetahui motif pelaku dan apakah orang tersebut mengalami gangguan jiwa atau tidak.
- Psikolog belum melihat rekam medis pelaku dan ingin membuktikan apakah pelaku melakukan tindak kekerasan dalam kondisi gangguan jiwa atau ada halusinasi, ataukah direncanakan.
Tribunlampung.co.id Bandar Lampung - Psikolog Rumah Sakit Jiwa Lampung belum melihat rekam medis RE (36) pelaku pembunuhan M (67) ayah kandungnya.
Dia menyarankan agak polisi agar melakukan visum terhadap pelaku supaya mengetahui motif pelaku dan apakah orang tersebut mengalmi gangguan jiwa atau semacamnya.
"Saya belum lihat rekam medisnya (pelaku). Baiknya sih visum aja," ujarnya, Senin (24/11/2025).
"Untuk membuktikan ketika seseorang melakukan tindak kekerasan/kejahatan apakah dalam kondisi gangguan jiwa/ada tifaknya halusinasi ataukah direncanakan," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, RE (36) pelaku pembunuhan M (67) ayah kandungnya di Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, kota Bandar Lampung, disebut keluarga pernah berobat di rumah sakit jiwa.
Namun, polisi masih selidiki kebenarannya.
Kapolsek Kedaton, Polresta Bandar Lampung, Polda Lampung AKP Budi Harto menjelaskan bahwa keterangan keluarga, pelaku pernah berobat di rumah sakit jiwa.
"Kita sudah menerima surat dari keluarga pelaku. Dimana isi surat itu pelaku pernah di bawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa tahun 2023. Namun atas keterangan dokter pelaku tidak dirawat inap malah dianjurkan berobat jalan," ujarnya, Minggu (23/11/2025).
Namun, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit jiwa terkait kebenaran informasi tersebut apakah pelaku memang pernah dirawat di sana.
Menolak Berkebun
Sri Rahayu, menantu korban, menceritakan kronologi peristiwa berdarah itu.
Sri menjelaskan, sesaat sebelum terjadi pembunuhan, korban dan pelaku bernama Rustam sempat terlibat cekcok.
Saat itu pelaku menolak diajak untuk ikut ayahnya bekerja di kebun yang berada di daerah Pesisir Barat. "Bapak (korban) baru pulang dari kebun itu hari Rabu kemarin karena ada urusan. Rencananya mau balik lagi, diajaklah si Rustam," ujar Sri.
Menurut Sri, cekcok tidak berlangsung lama. Dia hanya mendengar percakapan pelaku dan mertuanya. "Anak (pelaku) ini diajak ikut bapaknya kembali ke gunung untuk kerja, tapi dia enggak mau terus masuk ke rumah. Bapaknya ini ngikutin masuk juga," beber Sri.
Diduga kesal, Rustam kemudian mengambil golok dari kamar. Ia mendorong korban dan langsung mengayunkan golok.
"Saya kira dia ambil kayu. Pas saya lihat ada darah muncrat, baru saya sadar. Saya langsung lari lewat belakang," kata dia.
ODGJ
| Satlantas Polres Lampung Selatan Bubarkan Aksi Balap Liar di Sabah Balau |
|
|---|
| Realisasi Investasi Lampung Lampaui Target, Serap 18 Ribu Tenaga Kerja |
|
|---|
| Polres Pringsewu Tindak 908 Pengendara Selama Sepekan Operasi Zebra Krakatau 2025 |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Lampung 24 November 2025, Sebagian Besar Wilayah Berawan |
|
|---|
| Modus MR Curi 15 iPhone Senilai Rp300 Juta, 14 Unit Dipulangkan via Jasa Pengiriman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Rustam-pelaku-pembunuhan-terhadap-ayah-kandung-di-Rajabasa.jpg)