Tribun Bandar Lampung
Tim BPBD Bandar Lampung Maraton Tebang 117 Pohon Kedondong Hutan
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung telah menebang 20 pohon kedondong hutan.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
Pada 31 Agustus 2018, pohon tumbang terjadi di tiga tempat berbeda dalam sehari. Masing-masing di Jalan Pangeran Tirtayasa, halaman Kantor Pos Pahoman, dan Jalan P Emir M Noer.
Beberapa hari kemudian, tepatnya 4 September 2018, pohon roboh terjadi di dua tempat berbeda dalam sehari. Masing-masing di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Untung Suropati.
Sebulan berikutnya, 9 Oktober 2018, pohon tumbang bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Ini terjadi di Jalan Sam Ratulangi, dekat kantor Palang Merah Indonesia Lampung. Seorang siswa SMP meninggal dunia akibat tertimpa pohon.
Pada November 2018, terjadi dua kali pohon tumbang. Masing-masing di Jalan Dr Warsito pada 6 November dan di Jalan RE Martadinata pada 7 November. Kemudian, 2 Desember 2018, peristiwa serupa terjadi di Jalan Basuki Rahmat.
Diganti Pohon Ketapang
Pohon-pohon kedondong hutan di Bandar Lampung rencananya ditebang dan diganti dengan pohon ketapang.
"Semua akan diganti dengan pohon ketapang yang kualitasnya lebih baik," kata Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat diwawancarai awak media usai penebangan pohon kedondong hutan di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Telukbetung Utara, 3 Desember 2018.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Pertanian Bandar Lampung Veni Devialesti menjelaskan, keberadaan pohon kedondong hutan cukup membahayakan, terutama bagi pengendara yang melintas.
"Pohon ini sifatnya bercabang. Besarnya (pohon secara keseluruhan) lebih dari batang pokoknya. Susah ditopang dari dasar atau akarnya. Karena itulah ditebang supaya tidak membahayakan," ujarnya.
Veni mengungkapkan, jumlah pohon kedondong hutan di median maupun tepi jalan- jalan di Bandar Lampung mencapai 500-an batang. Ia pun membenarkan pohon-pohon kedondong hutan rawan roboh yang ditebang akan diganti dengan pohon ketapang.
Pohon pengganti ini, jelas Veni, dijamin bisa bertahan lama karena memiliki akar yang kuat.
"Kami ingin masyarakat mendapatkan perlindungan. Makanya, akan kami ganti dengan pohon ketapang. Pohon ini sangat kuat akarnya. Dijamin bisa bertahan lama," katanya.