Sudah Tembus Lebih 1 Juta Penonton, Ini Sinopsis Film 'Preman Pensiun' yang Masih Tayang di Bioskop
Bagi penggemar sinetron Preman Pensiun yang beberapa waktu lalu sempat tayang di salah satu televisi nasional, pasti sudah menonton versi layar lebar.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Namun setelah berdiskusi, sang sutradara sepakat untuk mengangkat Preman Pensiun ke layar lebar.
Bukan reborn, melainkan lanjutan cerita.
"Di film, mereka benar-benar pensiun (jadi preman). Sesuai dengan arti harfiahnya Preman Pensiun. Ketika pensiun mereka seperti apa. Selanjutnya, silahkan menontonnya," ungkapnya.
Proses syuting film ini, sambung Miftah, berlangsung April-Mei 2018, selama 21 hari.
Sebelumnya para aktor mengikuti proses pra produksi dengan ikut karantina.
"Sinetronnya sudah vakum 3 tahun, jadi harus membalikkan karakter lagi. Apalagi ini film, prosesnya ga instan, ada detail-detailnya," tuturnya dikutip dari Kompas.com.
Itulah mengapa film ini cocok untuk ditonton masyarakat Indonesia.
"Ceritanya dijamin menarik. Film ini bukan yang keras banget. Film ini lucu, banyak pesan positif, cocok ditonton keluarga," ucapnya.
• 15 Daftar Film Hollywood dan Indonesia Tayang Bulan Februari 2019, Allika: Battle Angel Sudah Tayang
Dan usai menonton film Preman Pensiun ini, maka akan ada lima nilai serta hal unik yang bisa kami pelajari dan sangat membekas dari film tersebut.
Adapun kelima hal itu adalah :
1. Nilai Keluarga
Setelah Kang Bahar meninggal, Muslihat diberi amanat untuk menjaga anak buahnya. Muslihat dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan ditakuti oleh anak buahnya. Namun ada hal menarik yang ditunjukkan di film ini, anak Muslihat mulai tumbuh dewasa dan dekat dengan seorang pria.
Sebagai seorang ayah, Muslihat merasa khawatir akan putrinya. Secara sederhana namun memberikan pesan yang dalam, Muslihat menantikan anaknya yang pulang di teras rumah hingga malam.
2. Pentingnya Komunikasi
Hubungan rumah tangga antara Dikdik dan Imas (Soraya Rasyid) merenggang karena kurangnya komunikasi diantara keduanya.