Tribun Bandar Lampung

Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi Persilakan Warga Pakai Rumah Dinasnya

Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi resmi menempati rumah dinasnya di Jalan Cut Meutia.

Editor: Yoso Muliawan
TRIBUN LAMPUNG/BAYU SAPUTRA
RUMAH DINAS - Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyampaikan sambutan dalam peresmian Rumah Dinas Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi di Jalan Cut Meutia, Kelurahan Gulak Galik, Kecamatan Telukbetung Utara, Senin (18/2/2019). 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BAYU SAPUTRA DAN ROMI RINANDO

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi resmi menempati rumah dinasnya di Jalan Cut Meutia, Kelurahan Gulak Galik, Kecamatan Telukbetung Utara. Tak hanya untuk pribadi, ia mempersilakan masyarakat mempergunakan rumdisnya untuk kepentingan positif.

"Saya berterima kasih atas pembangunan rumah dinas ini. Ini rumah rakyat. Masyarakat bisa mempergunakannya untuk kepentingan positif," kata Wiyadi di rumdisnya, Senin (18/2/2019).

Ia menjelaskan, Pemkot Bandar Lampung telah membangun rumdisnya dengan fasilitas yang sangat memadai. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bandar Lampung ini pun berharap masyarakat justru semakin dekat dengan wakil rakyat melalui rumdis itu.

"Kalau warga bertamu ke rumah pribadi saya, mungkin banyak yang sungkan. Tapi kalau ke rumah dinas hasil pembangunan pemkot ini, pasti senang dan nggak bingung," ujarnya.

Sementara Wali Kota Bandar Lampung Herman HN berharap keberadaan rumah dinas ketua DPRD Bandar Lampung membuat sinergitas antara legislatif (DPRD) dan eksekutif (pemkot) terus berjalan beriringan. Ia juga berharap unsur pimpinan DPRD bisa secara bergiliran menggunakan rumdis tersebut.

"Ini rumah dinas untuk pimpinan DPRD. Kami berharap pimpinan DPRD bisa menggunakan sebagaimana mestinya. Selain ketua DPRD, pimpinan DPRD lainnya (para wakil ketua) bisa bergilir menggunakan," jelas Herman dalam sambutan di sela-sela acara simbolis membuka pintu rumdis ketua DPRD Bandar Lampung, Senin (18/2/2019).

Yusuf Kohar Ogah

Setelah rumah dinas ketua DPRD, Pemkot Bandar Lampung akan meresmikan rumah dinas wakil wali kota Bandar Lampung pada pekan depan. Akan tetapi, Wakil Wali Kota M Yusuf Kohar ogah menempatinya. Meskipun pembangunannya telah selesai pada akhir Januari lalu, sampai pertengahan Februari belum ada tanda-tanda Yusuf Kohar pindah ke rumdis itu.

Pantauan awak Tribun Lampung di rumdis wakil wali kota, Jalan Pangeran Emir M Noer, Telukbetung Utara, Senin (18/2/2019), rumdis tersebut tampak telah rampung pengerjaannya. Pagarnya terlihat berornamen Lampung, dengan halaman yang cukup luas.

Yusuf Kohar beberapa kali telah menyatakan lebih memilih menghuni rumah pribadi. Ia beralasan sudah menolak pembangunan rumdis tersebut sejak menjabat pelaksana tugas wali kota.

"Sejak saya jabat plt wali kota, saya sudah menolak rumah dinas itu. Masih ada yang lebih penting," kata Yusuf Kohar.

Aset Pemkot

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Bandar Lampung Trisno Andreas mengungkapkan, rumdis merupakan aset pemerintah daerah, termasuk rumdis wakil wali kota.

"Bukan wewenang saya menjawab kalau rumah dinas tidak mau dihuni. Yang penting, sudah disiapkan dan dibangun oleh pemkot. Kalau tidak ditempati, itu hak pribadi. Saya tidak berkomentar. Tugas kami adalah mencatat aset pemkot. Berapa luasnya, di mana lokasinya. Itu saja," jelas Trisno.

Terkait apakah pemkot akan mengalihkan rumdis tersebut, mengingat mubazir apabila rumdis yang dibangun memakai dana daerah tidak dipakai?

"Bisa saja. Mungkin. Nanti sekkot (Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Tamam) selaku ketua pengendali aset bisa buat surat dulu. Nah kalau tidak mau juga, bisa ada kebijakan lain. Misalnya, kami alihkan untuk kantor apa, rumah dinas siapa. Tapi yang jelas, rumah dinas itu peruntukannya untuk jabatan wakil wali kota," terangnya.

Biaya Rp 6 Miliar

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengungkapkan, ketentuan soal pembangunan rumah dinas atau rumah jabatan terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017.

"Anggarannya juga sesuai PP 18/2017. Jadi, ini juga prioritas," katanya di sela-sela acara simbolis membuka pintu rumdis ketua DPRD Bandar Lampung, Senin (18/2/2019).

Secara keseluruhan, pembangunan dua unit rumdis (untuk ketua DPRD dan wakil wali kota) menghabiskan biaya sekitar Rp 6 miliar. Pengerjaannya selesai pada akhir Januari lalu.

Untuk rumdis ketua DPRD Bandar Lampung, kontraktor yang mengerjakannya adalah CV Abdi Prima Jaya. Dengan dana persisnya senilai Rp 2,485 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018. Kemudian, ada penambahan Rp 1 miliar untuk pembangunan pagar.

Sementara kontraktor yang membangun rumdis wakil wali kota Bandar Lampung ialah CV Gunung Perkison Jaya. Dengan nilai dana Rp 2,499 miliar. Juga ada kucuran tambahan sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan pagar. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved