Tribun Pringsewu

10 Anak Jadi Korban Pencabulan, Dinas Sosial Pringsewu Ambil Langkah Ini

10 Anak Jadi Korban Pencabulan, Dinas Sosial Pringsewu Ambil Langkah Ini. Termasuk untuk korban persetubuhan.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Safruddin
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - 10 Anak Jadi Korban Pencabulan, Dinas Sosial Pringsewu Ambil Langkah Ini 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Setidaknya 25 anak di Pringsewu berpekara hukum dan masih berproses.

Rinciannya, sebanyak 20 anak sebagai korban dan lima orang anak lagi sebagai pelaku yang mengakibatkannya tersandung perkara hukum.

Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak Dinas Sosial Pringsewu Oki Saputra mengungkapkan jumlah tersebut terdata pada 2018.

84 Tenaga Kontrak Daftar P3K Pringsewu, Jalur Umum Dibuka Mei 2019

Menurutnya, mayoritas anak itu menjadi korban dalam perkara pencabulan.

Terdata sebanyak 10 anak menjadi korban pencabulan.

Kemudian sembilan anak menjadi korban persetubuhan dan satu anak menjadi korban penelantaran.

"Pelaku anak, terdata tiga orang sebagai pelaku pencabulan dan dua anak sebagai pelaku pencurian," ujar Oki, Jumat (22/2/2019).

Seluruh anak yang berperkara hukum, baik itu yang menjadi korban dan pelaku tersebut menjadi pendampingan petugas Dinas Sosial.

Oki menambahkan, bahwa anak yang berperkara hukum ini tersebar di delapan kecamatan di Bumi Jejama Secancanan.

Terbanyak di Kecamatan Gadingrejo sebanyak enam anak.

Kemudian Kecamatan Adiluwih empat anak, yang sama dengan Kecamatan Pagelaran Utara empat anak. Kemudian, Kecamatan Ambarawa ada tiga anak.

Masing-masing satu anak di Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Pringsewu dan Kecamatan Banyumas.

Lalu dua anak sebagai korban pencabulan dari Tanggamus, seorang anak korban persetubuhan dari Lamteng dan satu anak pelaku pencurian dari Bandar Lampung.

Mobil Bupati Lampung Timur Ditabrak Truk, Sempat Bunyikan Klakson di Detik-detik Akhir

Wanita Spesialis Dokter Kecantikan Ditangkap di Hotel, Mengaku Bisa Bikin Pasien Awet Muda

Diduga Bunuh Diri, Tukang Ojek Tewas Usai Tabrakkan Motornya ke Truk

Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu mengungkapkan pendampingan yang dilakukan, di antaranya dengan mendampingi proses hukum, dan ada juga berupa pemberian rehabilitasi.

Mengingat kejahatan seksualitas kepada anak, rata-rata menimbulkan dampak traumatik.

"Traumatik korban yang berat, tidak banyak. Rata-rata traumatik yang dialami korban tingkatannya sedang. Seperti shock.

Kalau korban yang mengalami trauma berat itu sampai menimbulkan ketakutan kepada setiap laki-laki," ujarnya.

Ironisnya, tambah dia, kebanyakan pelaku yang menimbulkan dampak traumatik itu adalah orang dekat korban.

Contohnya, bapak kandung, bapak tiri, dan kakak. "Rata-rata pelakunya orang terdekat korban semua," lanjutnya.

Dinas Sosial Pringsewu melakukan langkah antisipatif demi meminimalisir kejahatan yang melibatkan anak-anak, baik itu korban maupun pelaku.

Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu mengungkapkan, langkah antisipatif tersebut dengan sosialisasi ke anak- anak sekolah.

"Kami memberikan pemahaman kekerasan terhadap anak," ujarnya.

Melalui sosialisasi, tambah Bambang, pihaknya memberi informasi bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan untuk melaporkan ke guru bimbingan konseling, orang tua atau ke Dinas Sosial.

Jalan Bareng Caca Tengker, Tentengan Nagita Slavina Jadi Perbincangan

KULINER LAMPUNG - Resto DPenyetz & DCendol Tawarkan 8 Sambal nan Pedas dan Cendol Durian nan Ajib!

Lebih dekat dengan Tribun Lampung, subscribe channel video di bawah ini:

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved