Tribun Bandar Lampung
Suara Gruukk di Tengah Hujan, 2 Rumah di Bandar Lampung Tertimpa Tanah Longsor
Longsor terjadi di Gang Sakal, RT 3 Lingkungan I, Kampung Dwijaya, Pidada, Panjang, Bandar Lampung.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG EKA AHMAD SHOLICHIN
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Longsor terjadi di Gang Sakal, RT 3 Lingkungan I, Kampung Dwijaya, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Minggu (24/2/2019) malam. Dua unit rumah warga rusak berat akibat tanah longsor tersebut.
Longsor terjadi sekitar pukul 23.00 WIB di tengah hujan dan gelombang guntur.
"Posisi saya pas di rumah. Hujan gede dan gunturan. Saya dengar suara gruukk," tutur Supri (32), warga yang rumahnya di dekat lokasi longsor, Senin (25/2/2019) siang.
Tanah longsor menimpa setidaknya dua rumah warga, masing-masing milik Juminah (75) dan Dul Hamid (50). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Para penghuni rumah sudah mengungsi sebelumnya.
Pantauan awak Tribun Lampung, Senin (25/2/2019), tembok belakang dua rumah tersebut tertimpa material longsor dari bukit di atas permukiman. Material longsor berupa tanah merah, kayu-kayu, dan batang-batang pohon.
Dua rumah yang posisinya berada di balik tebing itu jebol dan rusak parah. Satu rumah lainnya yang berada lebih di atas juga mengalami kerusakan kecil.
Selain itu, jalan setapak menuju atas bukit rusak parah. Kendaraan roda dua maupun pejalan kaki sulit melintasinya.
"Rumah saya dan rumah mertua (Juminah) kena longsor. Hujan deras dari jam 10 malam (22.00 WIB). Kejadiannya (longsor) jam 11 (23.00 WIB). Syukurnya kami sudah ngungsi semua, sudah di luar," ujar Dul Hamid.
Awalnya, beber Dul Hamid, ia melihat dapur rumahnya roboh tertimpa material longsor. Ia dan anggota keluarganya lantas mengungsi.
"Lihat dari samping, ternyata jebol juga dari atas. Tembok belakang rusak parah," katanya.
Dul Hamid mengungkapkan, tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan rumah sudah pernah terjadi sebelumnya.
"Pernah juga rumah saya jebol, tapi sudah lama. Sekarang ini lebih parah lagi," ujarnya.
Beres-beres
Perangkat kelurahan dan anggota TNI Marinir turun mengecek lokasi tanah longsor serta dua rumah warga yang terdampak. Warga sekitar pun turut membantu pembersihan lokasi longsor.
"Bersama warga, kami upayakan buat siring di bagian belakang rumah untuk jalur air mengalir kalau turun hujan," ujar Dul Hamid seraya berharap bantuan dari pihak terkait untuk perbaikan rumah.
Saat malam kejadian, Dul Hamid bersama sejumlah warga sudah sempat menyingkirkan material longsor yang menutupi jalan setapak.
"Semalam ada tiga warga yang keluar ikut menyingkirkan material longsor supaya bisa lewat di jalan setapak," katanya.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyatakan siap membantu warga yang terdampak musibah, seperti longsor.
"Belum ada laporan. Kalau sudah ada laporan, nanti kami bantu," katanya di sela-sela memantau pelayanan di Gedung Pelayanan Publik Pemkot Bandar Lampung.
Tanah Longsor
Sebelum longsor di Gang Sakal, peristiwa serupa sebelumnya juga terjadi di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Pada 19 Februari 2019, terjadi tanah longsor di Kampung Mulya Jaya 2, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang. Rumah milik Saniem (65) jebol. Tak ada korban dari peristiwa tersebut.
Pada 2018, tepatnya 29 Oktober, tanah longsor menimpa dua rumah. Masing-masing di Kecamatan Panjang dan Bumi Waras.
Paling Rawan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung telah memetakan Kecamatan Panjang sebagai wilayah paling rawan longsor, selain Kecamatan Bumi Waras. Catatan BPBD, di wilayah rawan longsor biasanya terdapat tebing atau bukit.
"Untuk longsor, yang rawan adalah daerah-daerah yang ada tebingnya. Paling dominan di Panjang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung Abdul Gani.
Meskipun demikian, Gani menjelaskan, dengan kondisi kontur tanah di Bandar Lampung, titik rawan longsor sebenarnya ada di semua kecamatan.
"Tapi, intensitasnya kecil (kecuali di Panjang dan Bumi Waras)," ujarnya.
Pada awal memasuki musim hujan pada November 2018, BPBD Bandar Lampung sudah mengingatkan warga agar mewaspadai potensi longsor, selain banjir dan pohon tumbang. Terutama, di Panjang dan Bumi Waras
Sebagai langkah antisipasi jika terjadi longsor, BPBD menyiagakan petugas di posko kecamatan. Petugas akan siaga khususnya apabila intensitas hujan mencapai satu jam secara terus-menerus.
"Anggota akan siaga dan rutin berpatroli, baik di posko induk maupun posko kecamatan-kecamatan. Posko ada di sembilan kecamatan, yaitu di Telukbetung Utara, Panjang, Bumi Waras, Tanjungkarang Timur, Kemiling, Rajabasa, Sukabumi, dan Labuhan Ratu, serta di kantor dinas sosial," terang Gani. (*)