Lewat Robot Kapal Selam, Tim T-Rex Teknokrat Lampung Juara Technology Imagine

Tim T-Rex Teknokrat berhasil meraih juara 1 untuk kategori Remotely Operated Underwater Vehicle

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: wakos reza gautama
ISTIMEWA
Tim T-Rex Teknokrat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia kembali mengharumkan nama Lampung di kancah nasional melalui ajang Technology Imagine (Technogine) yang digelar di Universitas Telkom Bandung 21-23 Februari lalu.

Tim T-Rex Teknokrat berhasil meraih juara 1 untuk kategori Remotely Operated Underwater Vehicle lewat misi penyelamatan bola-bola warna (pengibaratan manusia) dengan melintasi rintangan jigjag menggunakan robot kapal selam.

Video Mesranya Viral, Oknum PNS Sf Dikabarkan Akan Undur Diri

Itu setelah menyingkirkan 13 tim robot dari kampus lainnya di Indonesia.

Ketua Tim T-Rex Supriyono mengaku tak mudah mempersiapkan robot kapal selam untuk diikutkan ajang yang baru pertama kali dihadapi ini.

Timnya melakukan persiapan hampir tiga bulan dengan banyak kendala dan kegagalan yang dirasakan.

"Kayak kesalahan pada perhitungan komponen listrik dan elektroniknya. Penggunaan komponennya harus yang seperti apa. Ini kali pertama kami merangkai robot kapal selam," beber Supriyono kepada Tribun, Rabu (27/2/2019) sore.

Tim yang terdiri dari tujuh orang ini menghabiskan waktunya di laboratorium robotik gedung D lantai 4 Kampus Teknokrat untuk mendapatkan robot kapal selam sesuai kategori lomba.

Selain Supriyono, ada Hafid (informatika 2017), M Kholbi Nuron (teknik elektro 2017), Wiwin Nur Handayani Fajarwati (informatika 2018), Dwi Eka Puspitasari (sistem informasi 2018), Rahmi Apriliani AP (teknik elektro 2018), dan Ibnu Alfaroqi (teknik komputer 2017).

Timnya bahkan belajar melalui youtube untuk sumber referensi.

Saat rangkaian robot kapal selam yang memiliki berat 5,27 kilogram ini sudah jadi dan diujicoba serta dites keseimbangannya di dalam air ternyata sesuai ekspektasi.

Padahal menurutnya hitungan secara fisikanya tidaklah matang.

"Kebetulan pas. Robotnya berjalan seimbang di dalam air dengan pengendalian melalui remote control," ungkap mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2017 ini.

Penilaian dalam lomba sendiri adalah banyaknya bola yang berhasil diambil oleh robot.

Setiap warna memiliki poin berbeda. Jika tim lain fokus mengambil bola dengan poin tertinggi, sambung Supriyono, timnya fokus untuk mendapatkan bola sebanyak-banyaknya dalam waktu enam menit.

Di babak penyisihan timnya berhasil mendapatkan tiga bola dan mampu mengungguli tim dari ITS, UNS, ITB, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Antusiasme Warga Gedung Aji Menyambut Kedadiran Bupati Winarti

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved