Tribun Pringsewu
Bocah 12 Tahun Hanyut di Sungai Way Rukem Pardasuka Belum Ditemukan
korban hanyut sejak Selasa (5/3) pukul 15.00 WIB di Sungai Way Rukem dan sampai Rabu sore belum ditemukan
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Muhammad Noval, bocah usia 12 tahun warga Pekon Wargomulyo Kecamatan Pardasuka hanyut di sungai wilayah setempat.
Kepala Polsek Pardasuka AKP Martono mengatakan, korban hanyut sejak Selasa (5/3/2019) pukul 15.00 WIB di Sungai Way Rukem dan sampai Rabu sore belum ditemukan
"Sampai sekarang belum ketemu, dan masih dalam pencarian Basarnas," jelasnya.
Ia menceritakan, Noval hanyut saat bermain dengan empat temannya di sungai.
Mulanya, lima bocah tersebut bermain dan mandi-mandian di sungai.
• Tiga Jaksa Kejari Pringsewu Bakal Tangani Perkara Inses
Korban saat itu tergelincir lalu tercebut ke sungai dan tidak muncul ke permukaan.
Saat kejadian, arus sungai saat itu deras.
Menurut Martono, saat kejadian di sekitar Wargomulyo tidak hujan lebat.
Namun hujan deras diperkirakan terjadi di wilayah hulu sungai.
Terkait kejadian itu, Kapolsek mengimbau orang tua selalu memperhatikan anak-anaknya.
Terutama saat mereka bermain di kali atau sungai.
"Saat musim hujan seperti ini debit air sungai tinggi. Air menjadi deras," terang Martono.
• Satu Rumah Warga di Padang Cermin Pesawaran Roboh Tersapu Banjir
Sampan Tersapu Ombak
Suparno, alias Kelik warga Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran meninggal dunia pasca perahu ditumpangi bersama empat rekannya terbalik tergulung ombak di laut Sari Ringgung.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi, Selasa (5/3/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat kejadian, Suparno (40), Suparmin (42), Ando (30), Saiun (55), dan Suharmoko (30) tercebur ke laut karena perahu sampan mereka tumpangi terbalik usai tergulung ombak.
"Kelimanya berangkat dari dermaga sebelum pintu masuk Pantai Sari Ringgung".
"Mereka menggunakan sampan menuju pulau dengan cara mendayung bertujuan mencari bonsai," ujarnya melalui Humas Polres Pesawaran, Rabu (6/3/2019).
Ironisnya imbuh Popon, di tengah perjalanan menuju pulau, tiba-tiba sampan tergulung ombak sehingga sampan terpenuhi air.
• Liburan ke Pulau Umang Pesawaran Serasa di Private Island
Akibatnya sampan terbalik sehingga kelima korban terjatuh ke laut.
Kelimanya berupaya menyelamatkan diri dan bertahan di tengah laut dengan cara berenang.
Mereka berpegangan pada sampan yang terbalik tersebut dan meminta pertolongan kepada nelayan yang berada di sekitar kejadian.
Selang beberapa menit kemudian datang nelayan menyelamatkan korban dan membawa ke darat.
"Setelah itu baru diketahui dari korban lima orang, satu meninggal dunia atas nama Suparno.
Babinkamtibmas Brigpol Setiawan bersama masyarakat mengevakuasi korban dan mengantarkan ke rumah korban," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/mahasiswa-unila-tewas-tenggelam.jpg)