Video Pengeroyokan Anak SD di Bandar Lampung Tersebar Melalui WhatsApp, Pelakunya Geng Bocah
Video viral pengeroyokan anak di Bandar Lampung tersebar melalui WhatsApp.
Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
"Anak yang melihat kekerasan dan terbiasa main game online, kemampuan berempati turun, sehingga tidak peka terhadap kondisi lain," jelasnya.
Rini pun menjelaskan, perlu ada pendekatan secara sistematis agar bisa melakukan pencegahan agresivitas anak.
"Harus ada peran berbagai pihak, mulai dari rumah, tekanan yang diberikan ke remaja harus ditinjau ulang, orang tua perlu menyisihkan waktu untuk memeperhatikan anak dan tuntutan yang diberikan harus ditinjau ulang," bebernya.
Kata Rini, orang tua harus jadi model bagaiamana mengendalikan diri kemudian mengajarkan sikap bijaksana.
"Termasuk menggunakan Gadget, karena Gadget in kekuatannya luar biasa membentuk agresivitas remaja," paparnya.
"Orang tua juga perlu meningkatkan komunikasi dirumah sehingga komunikasi harmonis antar keluarga. Serta di sekolah guru harus bersedia menerima aduan sehingga ada tindakan agresivitas bisa langsung ditindaklanjuti," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bapas Anak Bandar Lampung, Ike Rahmawati mengatakan, pihaknya menunggu koordinasi atas laporan tindak kekerasan terhadap anak yang dilaporkan di Polsek Kedaton.
"Kami sudah dapat informasi tersebut, tapi belum ada permintaan (pendampingan)," katanya.
Menanggapi masalah ini, Ike mengaku Bapas akan mengedepankan upaya mediasi antara pelapor dan terlapor, agar sanksi pidana bisa dihindari.
"Ya kita lihat nanti prosesnya, Bapas mengedepankan upaya mediasi," tandasnya.
Miss Komunikasi
Pemicu pengeroyokan diduga karena salah satu anggota Geng Jaling YA tersinggung dengan chat WhatsApp dari korban DS (14).
Menurut Hendri Dunan (44), putranya DS melakukan chat WhatsApp kepada SD.
"Nah salah satu anggota (YA) geng itu, kata anak saya tersinggung," ucap warga Rajabasa ini, Rabu 13 Maret 2019.
Lanjutnya, anaknya dikeroyok dengan cara diinjak, dijepit, ditendang dan dipukul.
"Baru setelah divisum ketahuan anak saya mengalami memar dan bengkak dibagian telinga sebelah kanan dan punggung," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)