Terduga Teroris Ditangkap di Lampung
Terduga Teroris Ditangkap di Abung Surakarta, Kapolres Lampung Utara: Inisialnya KS
Kapolres Lampung Utara, AKBP Budiman Sulaksono membenarkan adanya penangkapan seorang terduga teroris di Lampung Utara pada Kamis (21/3/2019).
Penulis: anung bayuardi | Editor: Ridwan Hardiansyah
Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengungkapkan bahwa RS saat ini telah ditangani Desus 88 Anti Teror.
"Diamankan oleh Densus 88," ujar dia. Sayangnya kapolda belum bersedia menjelaskan secara rinci soal penangkapan RS ini.
Sementara DM, ibu RS menuturkan, keluarga tidak mengetahui jika RS menyimpan bom.
• Masuk Jaringan Abu Hamzah, Terduga Teroris di Bandar Lampung Simpan Bom di Loteng Rumah Tetangganya
DM mengakui, memang sikap dan perilaku anaknya tersebut berubah pasca pulang dari Banten pada awal Januari 2019.
Ia pun sempat menanyakan kepada sang anak apakah membawa barang yang melawan hukum.
Dia juga sempat memeriksa tas sang anak. Namun saat itu dirinya tak menemukan apa-apa.
"Saya tanya bawa apa? Dia bilang gak bawa apa-apa kok, cuma bawa baju dan roti. Terus saya minta tasnya dibongkar, memang cuma ada roti," ucapnya.
Namun ia tetap merasa curiga dengan sang anak.
Karena itu, setiap pulang kerja, dirinya mencari dan mengecek ke setiap sudut ruangan untuk memastikan anaknya tidak membawa barang yang mencurigakan.
"Saya telepon (cerita) bhabinkamtibmas, karena beban," tandasnya.
Sabtu (9/3/2019), bhabinkamtibmas memberinya kabar jika RS akan ditangkap.
"Bilang katanya mau ditangkap (anaknya). Kalau gak ditangkep akan menjalar kemana-mana. Saya bilang silakan pak. Intinya anak saya itu semenjak pulang pergi-pulang pergi sifatnya berubah. Entah apa perbuatan dia. Entah saya gak tahu, saya serahkan ke bapak," ungkap DM.
Setelah mendapat kabar tersebut, rumah DM didatangi pihak kepolisian bersama densus. Saat didatangi itu, polisi menanyakan soal bom.
"Pas diserbu di dalam (rumah), ada yang nanya taruh mana bomnya? Saya denger itu langsung pingsan. Habis itu kok ada bom. Ya saya kaget. Kok enek (ada) bom, sedangkan di mana-mana (sudut rumah) gak ada," akunya.
Ia pun tak tak tahu sejak kapan putranya merakit bahan peledak.