Tribun Bandar Lampung

Masuk Jaringan Abu Hamzah, Terduga Teroris di Bandar Lampung Simpan Bom di Loteng Rumah Tetangganya

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Lampung menangkap seorang terduga teroris berinisial RS alias PS (23), warga Jalan Sam Ratulangi.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Rumah RS (23) alias PS, terduga teroris asal Lampung yang ditangkap Densus 88 Antiteror, di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Lampung menangkap seorang terduga teroris berinisial RS alias PS (23), warga Jalan Sam Ratulangi, Penengahan Raya, Kedaton, Sabtu (10/3/2019), sekitar pukul 17.00 WIB.

RS diduga hendak melakukan amaliyah bom di markas kepolisian Lampung dan Jakarta.

RS diduga merupakan jaringan Abu Hamzah.

Penangkapan RS sendiri berdasarkan pengaduan orangtua RS kepada pihak kepolisian.

Orangtua RS merasa perilaku anaknya berubah pasca sering bepergian ke berbagai tempat.

Tak ingin anaknya melakukan hal-hal yang merugikan orang banyak, orangtua pun mengizinkan polisi untuk mengamankan sang anak.

Dari hasil pengamanan, polisi mendapatkan barang yang diduga bom.

Barang tersebut terdiri campuran potasium klorat, switching on off.

Berita Lampung Terpopuler hingga Hari Ini: Bapak Kos Cabuli Siswi, Detik-detik Teroris Ditangkap

Barang diduga bom itu disimpan di atas loteng rumah tetangganya berinisial L.

Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengungkapkan bahwa RS saat ini telah ditangani Desus 88 Anti Teror.

"Diamankan oleh Densus 88," ujar dia. Sayangnya kapolda belum bersedia menjelaskan secara rinci soal penangkapan RS ini.

Sementara DM, ibu RS menuturkan, keluarga tidak mengetahui jika RS menyimpan bom.

DM mengakui, memang sikap dan perilaku anaknya tersebut berubah pasca pulang dari Banten pada awal Januari 2019.

Ia pun sempat menanyakan kepada sang anak apakah membawa barang yang melawan hukum.

Dia juga sempat memeriksa tas sang anak. Namun saat itu dirinya tak menemukan apa-apa.

"Saya tanya bawa apa? Dia bilang gak bawa apa-apa kok, cuma bawa baju dan roti. Terus saya minta tasnya dibongkar, memang cuma ada roti," ucapnya.

Namun ia tetap merasa curiga dengan sang anak.

Karena itu, setiap pulang kerja, dirinya mencari dan mengecek ke setiap sudut ruangan untuk memastikan anaknya tidak membawa barang yang mencurigakan.

"Saya telepon (cerita) bhabinkamtibmas, karena beban," tandasnya.

Terduga Teroris Lampung Ditangkap, Saksi Mata: Bomnya Diletakan di Atas Genting Rumah Tetangga

Sabtu (9/3/2019), bhabinkamtibmas memberinya kabar jika RS akan ditangkap.

"Bilang katanya mau ditangkap (anaknya). Kalau gak ditangkep akan menjalar kemana-mana. Saya bilang silakan pak. Intinya anak saya itu semenjak pulang pergi-pulang pergi sifatnya berubah. Entah apa perbuatan dia. Entah saya gak tahu, saya serahkan ke bapak," ungkap DM.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved