Tribun Lampung Selatan
Hunian Tetap Bagi Korban Tsunami Lampung Selatan Rampung Desember 2019
Warga pesisir Kecamatan Rajabasa dan Kalianda kehilangan rumahnya akibat tsunami selat Sunda 22 Desember 2018.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Pemerintah menargetkan program pembuatan hunian tetap (huntap) bagi warga pesisir Kecamatan Rajabasa dan Kalianda rampung Desember 2019.
Warga di dua kecamatan itu kehilangan rumahnya akibat tsunami selat Sunda 22 Desember 2018 lalu.
Staf ahli bupati bidang politik dan hukum yang juga anggota tim percepatan penanganan pasca bencana tsunami pemerintah kabupaten Lampung Selatan, Priyanto Putro mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat yakni Kementerian PUPR dan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Pihak Kementerian PUPR terus mengasistensi kita untuk percepatan pembuatan huntap ini".
"Mereka akan membuat contoh rumah dan menyusun site plan untuk huntap,” terangnya, Rabu (3/4/2019).
Priyanto menambahkan, saat ini fokus Pemkab Lampung Selatan menyelesaikan lahan akan dijadikan lokasi pembangunan huntap.
Pemerintah daerah sudah mengirimkan surat ke gubernur Lampung untuk meminta pertimbangan dan arahan.
• Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto Beri Uang Saku Rp 1 Juta ke Setiap Jamaah Umrah
“Kita masih menunggu jawaban dari bapak gubernur terkait lokasi lahan".
"Nanti kalau sudah ada arahan dari bapak gubernur kita akan segera bergerak. Untuk site plan huntap ini akan dibuat pihak Kementerian PUPR,” urainya.
Terkait lokasi pembangunan huntap Priyanto menyampaikan, ada disetiap desa terdampak tsunami.
Tipe rumah rencananya 36.
“Seperti di Desa Way Muli akan dibangun di desa tersebut".
"Begitu juga Desa Way Muli Timur dan Kunjir. Ini terkait dengan kondisi sosial masyarakat,” ujar dirinya.
Di lokasi huntap nantinya akan dilengkapi sarana publik lainnya.
Sedangkan untuk jumlah huntap yang akan dibangun total sebanyak 532 unit dimulai pasca lebaran
Disinggung pembangunan hunian sementara (huntara) Priyanto mengatakan hampir selesai.
Di Desa Kunjir ditarget selesai pekan ini. Sedangkan di desa Way Muli Timur masih ada beberapa yang belum selesai dibangun.
• 5.181 Perizinan Usaha di Lampung Selatan Gunakan Sistem OSS
“Kita terus mendorong percepatan pembangunan huntara ini".
"Kita berharap sebelum puasa untuk huntara ini sudah selesai agar warga yang kehilangan rumahnya akibat tsunami sudah tinggal di huntara semua,” jelas Priyanto.
Nelayan Belum Melaut
Nelayan di daerah pesisir Kecamatan Rajabasa yang terkena dampak tsunami masih terus menunggu program bantuan alat tangkap ikan.
Pasalnya, tiga bulan lebih pasca tsunami mereka belum bisa mencari ikan karena alat tangkap dan perahu rusak pasca bencana tsunami.
Kosim, nelayan asal Desa Way Muli menjelaskan, sampai saat ini mereka belum belum bisa beraktivitas menangkap ikan.
• Perbaikan Jembatan Patriot Belum Rampung, Warga Tagih Janji Plt Bupati Lampung Selatan
Padahal kondisi Gunung Anak Krakatau (GAK) statusnya turun dari level III Siaga menjadi level II Waspada.
“GAK normal sebenarnya nelayan tidak khawatir melaut. Apalagi kami bisa mencari ikan di sekitaran GAK dalam radius aman 2 kilometer".
"Tapi tanpa alat tangkap kita kan tidak bisa melaut,” timpal Sandi nelayan lainnya.
Dari data Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Selatan sebanyak 628 kapal atau perahu nelayan di lima kecamatan rusak akibat tsunami.
Terbanyak di Kecamatan Rajabasa. (*)