Keutamaan Salat Witir, Tata Cara, Waktu Pengerjaan, hingga Jumlah Rakaat
Salat Witir adalah salat sunah yang dikerjakan malam hari. Pembina NS Islamic Entertainment ustaz Marbi Nurwahyudi mengungkapkan, witir artinya ganjil
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Ridwan Hardiansyah
"Jadi intinya, namanya salat Tarawih, Tahajud, Witir, itu jenisnya sama, hanya beda dalam pelaksanaannya," ungkap ustaz Muhammad Solihin.
Mengenai jumlah rakaat salat Tarawih, Solihin mengungkapkan, sebuah riwayat.
Diriwayatkan, Aisyah Radhiallahu anhu ditanya bagaimana salat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadan?
Dia menjawab, Rasulullah SAW tidak pernah melakukan salat Tarawih atau Tahajud lebih dari 11 rakaat.
Salatnya rasul dilakukan empat rakaat salam, empat rakaat salam, lalu ditutup dengan tiga rakaat Witir. (HR Bukhari dan Muslim)
Solihin mengungkapkan, salat Tarawih pada zaman Rasulullah SAW juga tidak selalu dilakukan secara berjamaah.
Karena pada zaman Rasulullah SAW, perintah untuk salat Tarawih berjamaah tidak ada.
Diriwayatkan pada masa Rasulullah SAW, ketika Rasulullah SAW salat Tarawih di masjid, para sahabat kemudian mengikutinya sebagai makmum.
Hal serupa terjadi pada malam berikutnya.
Namun pada malam ketiga, ketika para sahabat Nabi SAW sudah berkumpul di masjid, Rasulullah SAW mengerjakan salat Tarawih di rumah.
Keesokan paginya, Rasullullah SAW kemudian menyampaikan bahwa Rasulullah SAW sesungguhnya tahu bahwa para jamaah sudah berkumpul di masjid pada malam hari.
Namun, Rasulullah SAW tidak datang ke masjid karena khawatir salat Tarawih akan dianggap wajib.
Salat Tarawih Berjamaah Masa Khalifah Umar
Pada masa Khalifah Umar, Solihin menjelaskan, salat Tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat ditambah 3 rakaat salat Witir.
Salat Tarawih pun dilakukan secara berjamaah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/keutamaan-salat-witir-tata-cara-waktu-pengerjaan-hingga-jumlah-rakaat.jpg)