Ternyata Bukan Cuma Mitos, Ini Fakta-fakta Kota Gaib Saranjana di Kalimantan dalam Pandangan Ilmiah

Ternyata bukan Cuma Mitos, Tapi Ini Adalah Fakta-fakta Kota Gaib Saranjana di Kalimantan dalam Pandangan Ilmiah

Penulis: heri | Editor: Teguh Prasetyo
youtube
Bukan Cuma Mitos, Ini Fakta-fakta Kota Gaib Saranjana di Kalimantan dalam Pandangan Ilmiah 

Kapan kurun waktu keberadaan wilayah Saranjana yang diperkirakan wilayah dari Suku Dayak Samihim? diduga sebelum tahun 1660 an Masehi. Dengan kata lain sebelum abad 17.

Alasannya, pada tahun 1660 berdasarkan catatan Goh Yoon Fong, Pulau Laut sudah menjadi tanah apanage/apanaze Pangeran Purabaya dari Kesultanan Banjar.

Lengkapnya Goh Yoon Fong menuliskan "permufakatan bangsawan Banjar memutuskan bahwa Raden Bagus diangkat sebagai Sultan Banjar dengan gelar Sultan Amarullah Bagus Kusuma (1660-1663). Kemudian sebagai penghormatan dan imbalan perdamaian, Pangeran Purabaya diberikan daerah Pulau Laut sebagai tanah apanagenya".

Kesimpulan, berdasarkan hipotesa ini bahwa Kerajaan Saranjana muncul sebelum tahun 1660 an atau pra Abad ke 17 Masehi.

Saranjana berbentuk Kerajaan Ethnic State (Negara Suku) dari Suku Dayak Samihim. Kepala Suku pertama adalah Sambu Ranjana.

Awalnya menganut kepercayaan animisme. Tetapi seiring perkembangannya, mulai mendapat pengaruh Hindu lama.

Hal ini dibuktikan dengan nama Sambu Ranjana yang dipengaruhi unsur Hindu. Suk

Walaupun sudah meninggalkan wilayahnya, nama pusat kekuasaan Suku Dayak Samihim di Pulau Laut, sampai sekarang tetap dinamakan dengan Saranjana.

3. Dari Saranjana, Saranghaeyo Hingga Sarangtiung

Secara ilmiah, memang ada fakta-fakta mental (mentifact) di pikiran masyarakat pendukung kepercayaan tentang "mitos Saranjana"di Kotabaru.

Intinya, bila ada yang sengaja mencari daerah Saranjana, kebanyakan mereka tidak akan menemu-kannya.

Melihatnya dari sudut pandang bahasa, keberadaan nama Saranjana/ Sarangjana atau Serandjana dalam tulisan naturalis Belanda, memiliki kesamaan toponim dengan Sarangtiung.

Wilayah Saranjana ada di wilayah selatan Pulau Laut. Sementara daerah Sarangtiung di wilayah utara Pulau Laut. Bukan anomali. Apakah unsur kesamaan ini menunjukkan hubungan? perlu pendalaman.

Secara terminologi, kalau dikomparasikan (dibandingkan) dengan kosakata India, "Saranjana" berarti tanah yang diberikan.

Hal ini diungkapkan sejarawan India, S.D. Chaudhri dalam "Indian Cases". Buku terbitan Law Publishing Press, 1917, halaman 74.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved