Remaja Melahirkan di Pinggir Jalan

Remaja Pringsewu Melahirkan Bayi di Pinggir Jalan Pakai Gunting Kuku, Ini Kata Dokter Puskesmas

Bayi perempuan yang lahir di tepi jalan di Pringsewu, lahir dengan berat normal dan sehat.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
tribunlampung.co.id/robertus didik budiawan
Bayi yang dilahirkan di pinggir jalan, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Bayi perempuan yang lahir di tepi jalan di Pringsewu, lahir dengan berat normal dan sehat. 

Kepala UPT Puskesmas Ambarawa dr Agung Wicaksono mengungkapkan, kelahiran bayi dengan berat 2,8 kilogram itu normal.

"Kalau bayi prematur, beratnya di bawah 2,5 kilo gram," katanya.

Agung mengatakan, saat melihat bayi Ri, masa kandungan si bayi tersebut cukup.

Ia mengungkapkan, bahwa kulit bayi sudah merah dan terlihat sudah matang.

Pokoknya, tambah dia, ciri-ciri bayi dengan usia cukup bulan sudah kelihatan. Bayi itu pun menangis.

"Saat bayi datang, kita bersihkan tali pusarnya, menangis," ungkapnya.

Agung mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan perawatan terhadap luka pada tali pusar bayi.

Keluarga Tak Tahu Kehamilannya, ABG di Lampung Melahirkan Bayi Sendiri di Pinggir Jalan Pringsewu

Mengingat saat bersalin, tali pusar tersebut dipotong sendiri oleh ibu bayi pakai gunting kuku.

Padahal, kata Agung, idealnya pemotongan tali pusar menggunakan gunting khusus yang disterilkan.

Sebab, kalau tidak pakai gunting yang steril, bakteri lebih mudah masuk melalui tali pusar.

Sementara untuk si ibu bayi, pendarahannya masih dalam batas normal.

Dikatakan dr Agung, luka robeknya biasa hanya karena jalan lahir.

Adapun pendarahan, tambah Agung, masih dalam batas normal. Saat ini ibu dan bayinya dalam observasi medis Puskesmas Ambarawa.

Sebab, HB si ibu masih dibawah normal, 9 gram/dl . Idealnya, ungkap Agung, HB perempuan diatas 11 gram/dl.

Oleh karena itulah, ibu bayi diberikan vitamin penambah darah.

Seorang remaja berusia 18 tahun melahirkan di pinggir jalan di Pringsewu, Lampung pada Minggu (7/4/2019) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Dalam proses persalinan tersebut, ia hanya dibantu seorang temannya yang ia mintakan pertolongan.

Bahkan untuk memotong tali pusar, remaja tersebut memilih menggunakan gunting kuku.

Beruntung, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut terlahir selamat dengan berat 2,8 gram dan panjang 45 centimeter.

Peristiwa tersebut bermula saat remaja berinisial Ri merasa mulas pada Sabtu (6/4/2019) malam.

Ia lalu meminta seorang temannya menjemput dirinya di rumah di Kecamatan Pardasuka.

Keduanya lalu berkendara menggunakan sepeda motor menuju Kecamatan Pringsewu.

Karena merasa bingung dengan kondisi Ri yang akan melahirkan, keduanya hanya berputar-putar.

Hingga akhirnya, Ri merasa tidak tahan untuk segera melahirkan.

Keduanya pun berhenti di pinggir jalan.

Ri melahirkan hanya dibantu temannya tersebut.

Potong Ari-ari Pakai Gunting Kuku

Karena tak tahu hal yang harus diperbuat saat melahirkan, kedua remaja tersebut merasa bingung setelah bayi keluar dari perut ibunya.

Bahkan, Ri memotong tali pusar anaknya menggunakan gunting kuku yang dibawa temannya.

"Saya potong sendiri (ari-ari bayinya) pakai gunting kuku, dari teman saya itu," kata Ri.

Setelah melahirkan, kedua remaja itu kembali berkendara menggunakan sepeda motor.

Sementara, ari-ari bayi ditinggalkan di lokasi persalinan.

Kondisi Terkini Bayi Lima Bulan di Purwakarta yang Dikubur Hidup-hidup oleh Ibunya

"Teman saya saya suruh bawa (ari-ari bayi) tapi tidak mau, katanya jijik," tuturnya.

Mereka memutuskan untuk menuju rumah teman Ri lainnya di Kecamatan Pagelaran.

Di tengah jalan, tepatnya di Kecamatan Ambarawa, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Ditemukan Warga

Di lokasi tempat mereka beristirahat, ada warga yang mengetahui peristiwa yang dialami kedua remaja itu.

Ia pun menyarankan Ri untuk beristirahat di rumahnya.

Saat itu, Ri hanya membungkus putrinya dengan kain.

Warga pun heboh dengan peristiwa tersebut.

Selanjutnya, bayi Ri dibawa ke Puskesmas Kecamatan Ambarawa, pada Minggu (7/4/2019) pukul 09.30 WIB.

Ibunya pun dibawa ke puskesmas tersebut 30 menit kemudian.

Kepala UPT Puskesmas Ambarawa, Agung Wicaksono mengatakan, kondisi bayi Ri sehat.

Agung menceritakan, bayi Ri dibawa ke puskesmas setelah bidan desa Puskesmas Ambarawa mendapat telepon dari warga Sumber Agung.

Kemudian, bayi dan ibunya dihantar ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.

"(Bayi) masih kami observasi 1x24 jam," kata Agung.

Tak Diketahui Keluarga

Saat ditemui di Puskesmas, Ri menceritakan bahwa selama ini, keluarganya tidak mengetahui akan kehamilannya.

Ri merupakan gadis putus sekolah yang tidak tamat sekolah dasar. 

Ri hanya tinggal dengan ayahnya dalam setahun terakhir, setelah ibunya meninggal pada 2018.

Ayahnya bekerja sebagai sopir.

Ri yang hanya tinggal di rumah, lebih banyak mempunyai waktu luang.

Ia kemudian berkenalan dengan seorang pria melalui Facebook.

Ri mengaku bertemu pria tersebut dua kali.

Saat bertemu tersebut, ia mengaku melakukan hubungan badan dengan kenalannya tersebut.

Saat hamil, ia kemudian memberitahu kenalannya tersebut.

Tragis, kenalannya tersebut langsung memutuskan hubungan pertemanan mereka di Facebook.

Saat ini, Ri masih terbaring di Puskesmas Ambarawa dengan ditemani saudarinya. 

(tribunlampung.co.id/robertus didik budiawan)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved