Seorang Ayah di Bandar Lampung Tulis Wasiat Mengharukan di Surat Suara Pilpres 2019 lalu Bunuh Diri
Seorang Ayah di Bandar Lampung Tulis Wasiat Mengharukan di Surat Suara Pilpres 2019 lalu Bunuh Diri
Penulis: hanif mustafa | Editor: Heribertus Sulis
Pemuda di Bandar Lampung Tulis Wasiat Mengharukan di Surat Suara Pilpres 2019 lalu Bunuh Diri
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang ayah menulis surat wasiat mengharukan di selembar surat suara Pilpres 2019 lalu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Bandar Lampung, Selasa 16 April 2019.
Dia meninggalkan pesan wasiat menyentuh di bagian belakang surat suara Pilpres 2019.
Pemuda yang diketahui bernama Idkar Maulana (18) menulis surat terakhirnya di surat suara Pilpres.
Peristiwa ini terjadi di rumah orangtuanya yang berada di Jalan Bumi Manti RT I LK II Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Selasa 16 April 2019.
Dari pengamatan Tribun, pesan tersebut ditulis Ikar (panggilan Idkar Maulana) menggunakan pensil hitam.
Menurut Suhena (29), saksi mata, korban ditemukan dengan kondisi leher terlilit kain jarik di kamar rumah sekitar pukul 11.00 wib.
"Baru jam 11.30 itu tali dipotong," ungkapnya, Selasa sore.
• Dugaan Politik Uang Ditemukan di 2 Kabupaten dan 1 Kota, Rincian Uang dan Data di Bawaslu Lampung
• Siapa Menang Jokowi vs Prabowo, Paman dan Keponakan di Sidrap Taruhan Tanah 1 Hektare
Tinggalkan anak masih merangkak
Suhena pun menuturkan jika korban sudah menikah dan sempat tinggal dengan mertua.
"Anaknya masih kecil, masih merangkak gitu, nah kayaknya ada masalah dia ke rumah orangtuanya di sini, sekitar dua mingguan," jelasnya.
Saat kejadian, lanjut Suhena, tidak ada orang sama sekali di rumah.
Ibu dan ayah korban sedang keluar untuk bekerja.
"Awalnya ada adeknya yang kecil masih kelas 3 SD, adiknya suruh beli rokok," ucapnya.
"Pas adiknya pulang kaget dan langsung teriak-teriak minta tolong, neneknya yang ada di samping rumah datang, dan panggil bantuan," imbuhnya.
Saat ditemukan itu, Suhena mengaku juga ditemukan surat permohonan maaf.
"Iya pesan terakhir, permohonan maaf, di balik surat pemilihan punya ibunya," timpalnya.
Diduga masalah keluarga
Suhena pun menduga, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran permasalahan keluarga.
"Mungkin masalah rumah tangga, ya namanya umur 18 tahun istrinya juga masih kecil, paling masalah ekonomi," tandasnya.
Sementara itu, Remi (33) kerabat korban mengaku jika korban memang sedang ada konflik dengan istrinya.
"Katanya ada konflik sama istrinya, memang dia tinggalnya di tempat mertuanya, tapi sudah beberapa minggu di sini," ucapnya.
Remi pun sempat membaca pesan terakhir korban yang ditulis di balik surat hak pilih Pilpres dan Pileg milik ibunya.
"Dia ninggalin surat, isinya pak mak minta maaf sama bapak sama mamak udah nyusahin mamak," ungkapnya sembari mengingat.
"Septi mudah-mudahan sukses, nah Septi ini adeknya yang perempuan.
Di bawahnya gua cinta elo Ka, maksudnya Ka itu Riska itu istrinya, terus 15 itu tanggal jadian mereka kalau gak salah," jelasnya.
Remi pun menambahkan jika korban akan langsung dimakamkan sore ini juga.
"Sore ini dimakamkan langsung, masih nunggu visum di Rumah Sakit," tandasnya.
Sementara itu Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib belum bisa dikonfirmasi, saat dihubungi tidak ada jawaban.
Berikut isi surat wasiat yang ditulis di surat suara Pilpres:
'Pak dik Ikar sayang kalian'
'Ikar capek nyusahin Mamak :)'
'Ikar sayang mamak'
'Semoga Septi jadi Sukses Amin'
'Gua cinta elo ka! 15'
• Reaksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Dengar Jawaban Murid SD yang Idolakan Jokowi
• Hanya di Indonesia, Film Avengers: Endgame Tayang di Bioskop 24 Jam Nonstop Sejak Pukul 05.00 Subuh
• Sinopsis Sinetron Cinta Suci Selasa 16 April 2019 di SCTV, Marcel Emosi Datangi Rumah Aditya
• Ramalan Roy Kiyoshi tentang Pilpres 2019
(tribunlampung.co.id / hanif)