Ramadan 2019

Jadwal Buka Puasa Bandung 3 Ramadan 1440 H Rabu 8 Mei 2019 Lengkap dengan Doa Buka Puasa

Berikut, jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H. Selain jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Jadwal Buka Puasa Bandung 3 Ramadan 1440 H Rabu 8 Mei 2019 Lengkap dengan Doa Buka Puasa. 

TRIBUNLAMPUNG - Yuk lihat, jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H.

Adapun, jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H dilansir bimasislam.kemenag.go.id.

Selain jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H, kamu juga bisa melihat jadwal imsak kota lain melalui laman bimasislam.kemenag.go.id.

Berikut, jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H.

IMSAK
04:23

SUBUH
04:33

TERBIT
05:44

DUHA
06:16

Jadwal Buka Puasa Jakarta 30 Hari Ramadhan 2019/1440 H Lengkap dengan Doa Buka Puasa

Jadwal Buka Puasa Surabaya 30 Hari Ramadhan 2019/1440 H Lengkap dengan Doa Buka Puasa

ZUHUR
11:50

ASAR
15:10

MAGRIB
17:48

ISYA'
18:56

Berikut, syarat wajib Puasa Ramadhan, seperti dilansir www.nu.or.id:

1. Islam

Syarat pertama seseorang itu diwajibkan menjalankan ibadah puasa, khususnya puasa Ramadhan, yaitu ia seorang muslim atau muslimah.

Karena puasa adalah ibadah yang menjadi keharusan atau rukun keislamannya, sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim:

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya hajji di Baitullah (Ka'bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)

2. Baligh

Syarat yang kedua yaitu sudah baligh, dengan ketentuan ia pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid. Dan syarat keluar mani dan haid pada batas usia minimal 9 tahun.

Bagi yang belum keluar mani dan haid, maka batas minimal ia dikatakan baligh pada usia 15 tahun dari usia kelahirannya.

Dengan syarat ketentuan baligh ini, menegaskan bahwa ibadah puasa ramadhan tidak diwajibkan bagi seorang anak yang belum memenuhi ciri-ciri kebalighan yang telah disebutkan di atas.

3. Berakal sehat

Syarat yang ketiga bagi seorang muslim dan baligh itu terkena kewjiban menjalankan ibadah puasa, apabila ia memiliki akal yang sempurna atau tidak gila, baik gila karena cacat mental atau gila disebabkan mabuk.

Seseorang yang dalam keadaan tidak sadar karena mabuk atau cacat mental, maka tidak terkena hukum kewajiban menjalankan ibadah puasa, terkecuali orang yang mabuk dengan sengaja, maka ia diwajibkan menjalankan ibadah puasa dikemudian hari (mengganti di hari selain bulan ramadhan).

4. Sehat, tidak dalam keadaan sakit

Syarat keempat adalah sehat dan kuat menjalankan ibadah puasa.

Selain islam, baligh, dan berakal, seseorang harus mampu dan kuat untuk menjalankan ibadah puasa.

Dan apabila tidak mampu maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidyah.

5. Mengetahui awal bulan Ramadhan

Puasa Ramadhan diwajibkan bagi muslim yang memenuhi persyaratan yang telah diuraikan di atas, apabila ada salah satu orang terpercaya (adil) yang mengetahui awal bulan Ramadhan dengan cara melihat hilal secara langsung dengan mata biasa tanpa peralatan alat-alat bantu.

Dan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan terlebih dahulu diambil sumpah, maka muslim yang ada dalam satu wilayah dengannya berkewajiban menjalankan ibadah puasa.

Dan apabila hilal tidak dapat dilihat karena tebalnya awan, maka untuk menentukan awal bulan Ramadhan dengan menyempurnakan hitungan tanggal bulan Syaban menjadi 30 hari.

Sebagaimana hadits Nabi Muhammad s.a.w, yang diriwayatkan oleh Imam Buchori, r.a:

Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari. (H.R. Imam Buchori)

Doa Buka Puasa

Dalam puasa Ramadan, ada bacaan doa berbuka puasa yang umum dibaca.

Selain itu, ternyata, ada doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW.

Bagaimana doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW?

Berikut, penjelasan Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Lampung (UML), ustaz Ahmad Luviadi.

Menurut ustaz Ahmad Luviadi, ada bacaan doa buka puasa yang umum berkembang di masyarakat.

Berikut, bacaan doa buka puasa.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'ala rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin."

Artinya, Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain doa tersebut, kata ustaz Ahmad Luviadi, ada doa buka puasa yang biasa diucapkan Rasulullah SAW.

Berikut, bacaan doa buka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

"Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru Insya Allah."

Artinya, Telah hilang rasa dahaga, dan dan telah basah kerongkongan, serta telah tetap pahala, Insya Allah.

Ustaz Ahmad Luviadi menjelaskan, doa tersebut dibaca setelah berbuka puasa.

"Pengucapannya sebaiknya setelah kita berbuka puasa," kata ustaz Ahmad Luviadi, Selasa (2/4/2019).

"Jadi sebelum berbuka, kita cukup membaca Basmallah, lalu berbuka, dan mengucapkan doa tersebut," lanjutnya.

Ahmad Luviadi menjelaskan, doa tersebut dipanjatkan setelah berbuka puasa berdasarkan isi dari doa tersebut.

"Kalau melihat makna doa itu kan, jika diartikan, "Telah hilang dahagaku." Kalau dibacakan sebelum berbuka puasa, berarti kan maknanya berbeda," ungkap ustaz Ahmad Luviadi.

Dalil Doa Berbuka Puasa Rasulullah SAW

Ahmad Luviadi mengungkapkan, pelafazan doa tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'Anhuma.

Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'Anhuma mengatakan, "Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila berbuka, beliau berdoa Dzahabadh Dzoma’u Wabtallatil ‘Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah." (HR Abu Dawud no. 2357, al-Daruquthni, no. 2242).

Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no. 2066 menghukuminya sebagai hadis hasan.

Al-Imam al-Daruquthni mengatakan, Isnadnya hasan.

Al-Hakim mengatakan, Ini hadis shahih.

Dan, Al-Hafidz Ibnul Hajar mengatakan, Ini hadis hasan.

Makanan yang Dimakan Saat Berbuka Puasa

Orang yang berpuasa sebaiknya menyegerakan berbuka puasa apabila waktu berbuka sudah tiba.

Ahmad Luviadi menuturkan, Rasulullah SAW menjanjikan kebaikan bagi orang yang menyegerakan berbuka puasa.

Rasullullah SAW bersabda yang artinya, “Orang-orang itu akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa.” (HR. Bukhari, Muslim dan At- Tirmidzi)

Adapun mengenai hidangan berbuka puasa, Ahmad Luviadi mengatakan, ada sejumlah makanan yang dianjurkan dimakan sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.

Ahmad Luviadi mengungkapkan, umat Muslim sebaiknya menyantab ruthob sebagai makanan yang pertama dimakan saat berbuka puasa.

"Ruthob adalah kurma yang sudah matang tetapi warnanya masih cokelat dan basah," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Apabila tidak ada ruthob, umat Muslim dianjurkan menyantap kurma matang saat berbuka puasa.

"Kurma itu biasanya kering dan banyak ditemui di toko-toko," ungkap ustaz Ahmad Luviadi.

Jika tidak ada kurma, umat Muslim baru dianjurkan minum air.

"Satu teguk atau dua teguk itu sudah cukup," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Menurut Ahmad Luviadi, hal tersebut yang biasa dilakukan Rasulullah SAW.

Setelah berbuka puasa dan salat Magrib, Ahmad Luviadi mengatakan, umat Muslim dianjurkan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan berat.

"Agar tubuh tidak kaget setelah berpuasa. Selain agar, tidak mengantuk di waktu salat," kata ustaz Ahmad Luviadi.

Itulah, bacaan doa buka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW dan bacaan doa buka puasa yang biasa dibaca masyarakat.

7 Minuman Khas Indonesia Cocok saat Ramadan, Menu Buka Puasa yang Manis dan Menyegarkan

Demikian, jadwal buka puasa Bandung untuk Rabu, 8 Mei 2019 atau 3 Ramadan 1440 H dan doa buka puasa.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Video.com dengan judul Jadwal Imsakiah Bandung Bulan Ramadan 1440 H/2019

YUK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE Tribun Lampung News Video di bawah ini.

FOLLOW INSTAGRAM Tribunlampung.co.id di bawah ini.

FOLLOW TWITTER Tribunlampung.co.id di bawah ini.

FOLLOW FANS PAGE FACEBOOK Tribunlampung.co.id di bawah ini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved