Tribun Pesawaran
Bapak dan Anak Ditemukan Tewas di dalam Rumah di Pesawaran, Polisi Beber Penyebabnya
Penyidik Reserse Kriminal Polres Pesawaran menyelidiki kasus kematian bapak dan anak
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Penyidik Reserse Kriminal Polres Pesawaran menyelidiki kasus kematian bapak dan anak di Dusun Cimanuk Timur, Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.
Bapak anak yang tewas adalah Bustori (53) dan putra angkatnya, Tegar (5).
Pihak kepolisian menduga keduanya merupakan korban pembunuhan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pesawaran Iptu Hasbi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya.
"Dugaan sementara (korban tewas) dianiaya dengan benda tumpul," ungkap Hasbi mewakili Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro di lokasi kejadian, Kamis (30/5/2019) malam.
Pada jasad Bustori, ditemukan luka di pelipis dan mata.
Ia mengungkapkan, pemukulan terhadap Bustori diperkirakan berulang-ulang sehingga mengakibatkan korban meninggal.
Sementara pada jasad Tegar yang berusia lima tahun, sambung Kasat Reskrim, didapati bekas cekikan di leher dan luka di dagu.
• Bapak dan Anak Ditemukan Tewas di Kasur Kamar
Selain itu, Tegar meninggal dengan mulut mengeluarkan busa.
Lebih lanjut, Hasbi mengatakan, pihaknya melaksanakan visum et repertum di RS Bhayangkara Bandar Lampung.
Jasad keduanya dibawa dengan dua ambulans menuju Bandar Lampung.
Terkait ada tidaknya barang yang hilang, Hasbi memprediksi ada barang berharga korban yang hilang berupa sejumlah uang.
Menurutnya itu terindikasi dari terbukanya sedikit lemari pakaian.
Hasbi memperkirakan kedua korban meninggal 12 jam dari penemuan jasad keduanya.
Peristiwa penganiayaan itu, diperkirakan terjadi sekira Rabu (29/5/2019) pukul 23.30 WIB.
Warga Desa Cimanuk Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran geger tewasnya Bustori (53) dan putranya, Tegar (5).
Kedua korban ditemukan tak bernyawa, Kamis (30/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
Bustomi (65), kakak korban menjelaskan, Bustori dan Tegar meninggal dunia pertama kali diketahui oleh adiknya Ahmad Suhairi.
Ahmad penasaran karena kakaknya sejak siang tidak juga terlihat dan tidak membuka pintu rumah.
“Bustori kesehariannya membuka bengkel. Dari pagi kok nggak buka-buka gitu loh," ungkap Bustomi.
Ahmad lalu mendatangi rumah Bustori sekira pukul 14.00 WIB. Ia memanggil kakaknya Bustori tidak ada yang menyambut.
Ia beriniatif mengintip dari jendela motor kakaknya ada di dalam rumah.
Biasanya Bustori tidak ada di rumah pergi belanja ke Pringsewu atau ke Bandar Lampung.
Ahmad memanjat tembok pagar bagian belakang untuk memastikan keberadaan kakaknya.
Ahmad melihat kamar kakaknya melalui jendela terkapar tidak bernyawa.
Ia menginformasikan kepada saudaranya yang lain.
Polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi.
Sampai saat ini polisi masih di TKP dan pemeriksaan di dalam rumah korban dilakukan tertutup.
Kedua korban dibawa ambulans menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna mendapat pemeriksaan visum et repertum.
Informasi yang Tribunlampung.co.id himpun, Bustori tewas luka di pelipis.
Sedangkan putranya tewas dengan mulut berbusa. Keduanya tewas di kamar tidur.
(Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan)