Para Eksekutor Sebut Satu Nama Jenderal Purnawirawan, Polri Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Pihak Kepolisian mengungkap dalang kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang terjadi di Jakarta. Selain itu, Polri bersama TNI juga mengungkap aktor atau dalang d

Reza Deni/Tribunnews.com
Dalam konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Polri membeberkan soal penyidikan kasus yang menjerat mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko. 

1. HK alias Iwan

Pengakuan HK alias Iwan
Pengakuan HK alias Iwan (Tangkap layar KompasTV)

Dalam pengakuannya, HK alias Iwan diamankan polisi pada 21 Mei 2019 terkait ujaran kebencian serta kepemilikan senjata api.

Jenderal Purnawirawan TNI Diduga Selundupkan Senjata dari Aceh ke Jakarta, Polisi Ungkap Caranya

"Penangkapan juga ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan saya banggakan, yaitu Bapak Mayjen Kivlan Zen," kata HK.

HK menceritakan, pada Maret 2019, ia bersama Udin dipanggil Kivlan Zen untuk bertemu di daerah Kelapa Gading.

Dalam pertemuan tersebut, HK diberi uang senilai Rp 150 juta untuk membeli senjata api, yaitu dua pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk senjata pendek.

"Uang tersebut, 50 juta dalam bentuk dolar Singapura," kata HK.

HK menambahkan, sempat dikejar dan ditagih Kivlan Zen karena belum mendapatkan senjata yang dimaksud.

"Saat ditangkap, saya membawa satu pucuk senjata jenis revolver kaliber 38 magnum dengan amunisi 100 butir," katanya.

HK juga bilang, senjata itu dibawanya ke lokasi demo.

Tujuannya, apabila menemukan massa tandingan dan membahayakan anak buahnya, ia harus bertanggung jawab untuk mengamankan seluruh anak buahnya.

"Dan tanggal 21 itu adalah aksi pemanasan demo di KPU. Karena massa belum ramai, saya segera kembali ke pangkalan di Jalan Proklamasi nomor 36."

"Adapun senjata yang saya miliki, saya dapatkan dari seorang ibu-ibu, yang kebetulan juga masih keluarga besar TNI."

Kivlan Zen: dari Kabar Melarikan Diri hingga Kini Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Makar

"Seharga, saya ganti atau bawa dengan jaminan uang untuk beliau Rp 50 juta," kata dia.

Untuk pembagian senjata, HK memberikan senjata jenis mayer kaliber 22 pada Armi yang merupakan ajudan sekaligus driver Kivlan Zen.

Sementara untuk ladies gun kaliber 22, ia berikan pada Udin untuk menjadi alat pengaman pribadi selama menjalankan tugas, pemantauan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved